Jakarta (ANTARA News) - Wapres M Jusuf Kalla menginstruksikan kepada PT Jasa Marga untuk menjual aset-asetnya dan kemudian hasilnya diperuntukkan bagi pembangunan tol baru diantaranya tol Trans Jawa. "PT Jasa Marga harus kuat dengan melepas aset yang dimilikinya sebagai modal pembangunan berikutnya," kata Wapres usai Rapat Koordinasi di Departemen Pekerjaan Umum, di Jakarta, Jumat. Kebijakan ini, kata Wapres terkait dengan percepatan pembangunan 1.000 kilometer jalan tol dalam waktu tiga bulan mendatang serta rencana menjadikan PT Jasa Marga sebagai pengembang jalan tol. "Jadi apa yang sudah dibuat kemudian dijual serta hasilnya dapat dipergunakan untuk mengembangkan ruas tol lainnya. Jadi semacam BOT terbalik ("Built, Operate, Transfer")," ujar Wapres. Menteri Pekerjaan Umum, Djoko Kirmanto saat ditanyakan prioritas ruas tol yang akan dijual secara tersirat mengatakan ruas-ruas yang dianggap potensial atau dalam artian memberi uang paling banyak. Lebih lanjut Djoko mengatakan, dalam Rakor tersebut juga disebutkan sudah tiga bank yang menyatakan komitmen untuk membiayai jalan tol yakni BNI, BRI, dan Mandiri dengan alokasi kredit sampai dengan Rp15 triliun. Namun dengan kemampuan saat ini PT Jasa Marga dianggap paling siap untuk mendapatkan kredit tersebut serta bagi perbankan tidak menjadi masalah untuk segera menyalurkannya, kata Djoko. Sebelumnya, PT Jasa Marga, seperti dikemukakan Direktur Utama PT Jasa Marga Frans S Sunito, tengah mempertimbangkan kemungkinan pemisahan ("spin off") ruas-ruas potensial menjadi anak perusahaan. Nantinya dari setiap anak perusahan sebagian kepemilikan sahamnya akan dijual kepada publik yang hasilnya dapat dipergunakan untuk mengembangkan ruas lainnya, kata Frans saat itu. Mengenai pembebasan lahan, Menteri PU menjamin dalam tiga bulan tahun 2007 sudah ada lahan yang dibebaskan untuk pelaksanaan pekerjaan tol Trans Jawa seperti dikemukakan dalam rapat dengan sejumlah pemerintah daerah dan Gubernur Jawa Barat.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007