Jakarta (ANTARA News) - Jamaah Masjid Nurul Hasanah di kawasan Kalijodo, Jakarta, menyayangkan pemutusan arus listrik yang membuat mereka cukup kerepotan mempersiapkan ibadah Shalat Jumat di masjid tersebut.
Akibatnya mereka terpaksa menyambung arus listrik dari bangunan warga yang masih dialiri listrik untuk mengoperasikan mikrofon dan kipas angin di masjid dua lantai yang mampu menampung sekitar 200 orang jamaah itu pada saat ibadah Shalat Jumat.
"Listrik sudah mati dari jam 2.00 WIB pagi tadi, jadi kami terpaksa menyambung dari garasi di belakang masjid," kata salah seorang warga yang tak berkenan disebutkan namanya saat ditemui selepas ibadah, Jumat.
Ia juga mengaku sempat menghentikan kendaraan operasional keliling dari PLN yang sempat melintas untuk meminta bantuan agar arus listrik di masjid kembali dialirkan sejenak untuk keperluan Shalat Jumat.
Namun petugas PLN tak menghiraukan permintaan mereka dan justru menyarankan agar mendatangi kantor PLN di Gambir.
Imam dan Khatib Shalat Jumat Masjid Nurul Hasanah, Rusbiudin, juga turut menyayangkan pemutusan arus listrik menjelang ibadah Shalat Jumat tersebut.
"Seharusnya pemerintah memahami bahwa masih ada ibadah Shalat Jumat di sini untuk hari ini," ujar Rusbiudin.
Rusbiudin juga sempat menyampaikan salam perpisahan kepada jamaah masjid yang telah 20 tahun rutin dikunjunginya itu, sebab diperkirakan ibadah Shalat Jumat tersebut merupakan kali terakhir digelar di Masjid Nurul Hasanah, menyusul keputusan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang akan melakukan penertiban kawasan tersebut dan dikembalikan fungsinya sebagai kawasan hijau pada Senin 29 Februari 2016 mendatang.
Pewarta: Gilang Galiartha
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2016