Jakarta (ANTARA News) - Kepala Badan Narkotika Nasional Komjen Pol Budi Waseso memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo yang berupaya keras melakukan pemberantasan narkoba di lingkungan TNI.
"Saya salut dan bangga kepada Panglima TNI yang melakukan pembersihan narkoba di tubuh TNI," kata Budi Waseso di Kantor BNN, Jakarta Timur, Jumat.
Menurut dia, prajurit-prajurit TNI yang terlibat dalam penyalahgunaan narkoba patut ditertibkan karena TNI merupakan pilar terdepan dan benteng terakhir pertahanan negara.
"Kalau sudah terkena (narkoba), habis lah bangsa ini. Semua harus taat dan patuh pada hukum," katanya.
Tak hanya TNI, kepolisian juga harus melakukan pemberantasan narkoba di lingkungannya. Sangatlah berbahaya jika ada anggota kepolisian yang menggunakan dan mengedarkan narkoba.
Hal tersebut akan merukan profesinya dan institusi sebagai aparat penegak hukum, ujarnya.
TNI Angkatan Darat, khususnya Komando Cadangan Strategis AD (Kostrad) telah melakukan pembersihan terhadap penyalahgunaan narkoba.
Dalam operasi Intel Kostrad dilakukan pemeriksaan tes urine kepada 146 personel di Perumahan Kostrad di Tanah Kusir, Jakarta Selatan.
Berdasarkan informasi, delapan oknum prajurit Kostrad diduga terlibat kasus narkoba yakni Serda Z, Serka K, Serma E, Serma S, Sertu AS, Kopka N, Kopka B, dan Pratu A.
Markas Besar TNI Angkatan Darat (Mabesad) akan memberikan sanksi berat berupa pemecatan bagi oknum prajurit Kostrad yang diduga terlibat dalam penyalahgunaan narkoba.
"Sanksi berat akan dilakukan berupa pemecatan dan tidak menghilangkan pidananya. Namun, saat ini masih dalam proses pemeriksaan di internal Kostrad," kata Kepala Dinas Penerangan TNI AD (Kadispenad) Brigjen TNI M Sabrar Fadhilah, Kamis (25/2).
Kasus penyalahgunaan narkoba yang sudah masuk ke semua lini, kata Fadhilah, menjadi keprihatinan bagi masyarakat Indonesia. Bahkan, Presiden Joko Widodo pun telah menyatakan, Indonesia dalam kondisi darurat narkoba.
"Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo juga menekankan perang terhadap narkoba. Begitu juga Kepala Staf TNI AD (Kasad)," kata jenderal bintang satu itu.
Ia enggan berkomentar lebih jauh lantaran masih dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.
"Sejauh mana keterlibatannya, tentu kita tunggu hasil pemeriksaan, termasuk siapa-siapa yang terlibat kita tunggu hasil pemeriksaannya," ujarnya.
Pewarta: Syaiful Hakim
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2016