Kabul (ANTARA News)- Taliban memiliki ratusan pembom bunuhdiri yang siap menyerang pasukan NATO dalam ofensif musim semi mendatang di Afghanistan, kata komandan penting milisi Islam itu memperingatkan. Dalam wawancara dengan Saluran Empat televisi Inggris yang disiarkan, Kamis, Mullah Dadullah juga mengatakan gerilyawan Taliban menjalin kontak reguler dengan Osama bin Laden, tetapi ia tidak melihat langsung pemimpin Al Qaeda itu sejak tahun 2001. "Orang-orang Amerika menyebarkan benih. Mereka akan memetik hasil dalam waktu yang lama," kata Dadullah kepada AFP. "Kami akan melakukan pembalasan terhadap mereka, apakah di Afghanistan atau di tempat lain." "Para syuhadawan bunuh diri , yang rela meledakkan diri mereka sendiri meningkat, tidak terhitung jumlah mereka," kata Dadullah. "Ratusa sudah mendaftarkan nama-nama mereka dan siap untuk beraksi, dan kami memiliki ratusan lagi yang berada dalam daftar tunggu. Mereka semuanya ingin menjadi orang pertama yang dikirim." Dadullah adalah salah satu dari para pemimpin Taliban yang paling berpengaruh . Ia bergabung dengan gerakan itu ketika kelompok itu terbentuk awal tahun 1990-an dan dekat dengan pemimpin Taliban Mullah Omar. Ia memiliki reputasi atas tindakannya yang sangat kejam dan dianggap otak dari pemberontakan sekarang. NATO menghadapi satu serangan hebat Taliban ketika salju mencair pada pekan-pekan mendatang , dan Inggris pekan ini ini mengumumkan akan mengirim 1.400 tentara lagi untuk memperkuat pasukan NATO yang berjumlah 32.000 personil yang sudah ada di Afghanistan. Lebih dari 4.000 orang tewas di Afghanistan dalam pemberontakan tahun lalu termasuk 170 tentara asing. Jumlah serangan bunuh diri meningkat empat kali, kata data militer AS. Dalam wawancara di televisi itu , Dadullah mengatakan ia berkomunikasi dengan Osama secara reguler dan bekerjasama dengan Al Qaeda di lapangan. "Kami saling melakukan tukar menukar pesan untuk menyusun rencana," katanya. "Para pejuangnya bekerjasama dengan kami," katanya, mengacu pada para gerilyawan Taliban. "Kami juga pergi ke medan tempur bersama." (*)

Copyright © ANTARA 2007