"Untuk yang di Jalan HR Muhammad ada dua kabel kami, dan kami sudah rapikan sejak lama dengan mengikatnya. Jadi yang masih ngelewer atau berantakan itu bukan kabel milik kami," ucap General Manager Telkom Surabaya, M Nasrun Ihsan, Rabu di Surabaya.
Penegasan itu disampaikan Nasrun karena banyaknya laporan dari warga mengenai keberadaan kabel yang tidak beraturan/berantakan dan menganggu aktifitas warga Surabaya.
Nasrun mengatakan, saat ini Telkom Indonesia juga sedang berupaya mengganti kabel-kabel tembaga menjadi fiber optik, dan dilakukan secara bertahap di seluruh wilayah Indonesia.
"Komitmen Telkom meningkatkan penetrasi broadband untuk mendukung pembangunan Indonesia membuat kami mempercepat penyelesaian infrastruktur termasuk mengganti kabel tembaga," katanya.
Salah satu penggantian kabel tembaga itu, kata Nasrun, dilakukan di wilayah Surabaya dengan mengganti kabel tembaga ke fiber optik di hampir 1.000 kawasan, terutama di kompleks perumahan untuk mendukung layanan Telkom berupa "Indihome triple play".
Ia mengatakan penggantian kabel tembaga ke fiber optik di kawasan perumahan lebih mudah daripada di sejumlah jalan protokol Kota Surabaya.
"Kami kadang merasa sulit mengganti kabel di jalan protokol, sebab ada pekerjaan dari instansi lain di area yang sama. Selain itu di beberapa titik jalan protokol juga sedang dibangun proyek pemerintah kota yang mengakibatkan keberadaan tiang Telkom sudah tidak layak," katanya.
Oleh karena itu, Nasrun mengaku akan menidaklanjuti dengan pengantian tiang baru secara rapi di beberapa sisi jalan protokol.
Ia berharap, perbaikan infrastruktur Telkom didukung dengan banyaknya pengguna internet di Surabaya, sebab penduduknya dikenal sangat dinamis.
"Kami harapkan dengan penyediaan infrastruktur bisa mengakomodasi arus komunikasi data dan konten-konten yang bermanfaat bagi perkembangan penduduk di Surabaya," katanya.
Sebab, jika pengguna akses internet meningkat cepat, kesejahteraannya penduduk juga dipastikan meningkat, sesuai dengan survei "International Telecommunication Unit" (ITU).
"Sesuai hasil survei ITU, peningkatan penetrasi broadband 10 persen akan berdampak pada peningkatan kesejahteraan penduduknya sebesar 1,38 persen," kata Nasrun.
Pewarta: Abdul Malik Ibrahim
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2016