Jakarta (ANTARA News) - Pelatih futsal sekaligus pemilik Jakarta Futsal Foundation, Doni Zola, mengaku bersyukur dengan masih bergairahnya dunia futsal di Indonesia, meskipun sekarang negara ini sedang dalam sanksi FIFA yang bukan hanya berdampak pada sepak bola tetapi juga futsal.
"Memang tim nasional futsal Indonesia terkena imbas tidak bisa ikut kejuaraan internasional apapun karena sanksi FIFA, tetapi di dalam negeri sendiri geliat futsal malah makin bersinar," kata Doni saat ditemui di Jakarta, Rabu.
Larangan tersebut, imbas dari sanksi FIFA terhadap Indonesia, yang bukan hanya membuat Timnas sepak bola Indonesia tidak bisa ambil bagian pada pertandingan resmi internasional, tetapi juga dirasakan Timnas futsal Indonesia yang pada 2015 lalu dicoret dari keikutsertaan di ajang Kejuaraan Futsal AFF.
Akan tetapi, Dino justru melihat di balik sanksi larangan tersebut di dalam negeri futsal justru lebih bersinar dibandingkan sepak bola.
Hal itu misalnya terlihat dari penyelenggaraan liga, Liga Pro Futsal 2016, yang diikuti 16 tim dalam format dua wilayah, ketimbang sepak bola yang hanya beralih dari satu turnamen ke turnamen lainnya.
"Liga tetap berjalan rutin dan berkelanjutan, bahkan atlet-atlet yang berlaga di dalamnya juga mendapatkan kesempatan untuk memperoleh kontrak sponsor dengan merek-merek tertentu. Bahkan orang-orang yang sebelumnya aktif di sepak bola sebagian juga mulai beralih ke futsal," ujarnya.
Di sisi lain, Dino juga mencatat keuntungan tersendiri yang diperoleh dunia futsal Indonesia dengan kemunculan Hary Tanoesoedibjo sebagai Ketua Federasi Futsal Indonesia sejak 2014 silam, yang berkat posisinya sebagai taipan media dunia futsal Indonesia masih mendapat tempat terekspos di hadapan masyarakat dengan tayangan rutin liga di akhir pekan.
"Itu angin segar, menurut saya, karena futsal tetap berjalan sekarang mimpi anak-anak sepak bola di Indonesia larinya ke futsal," pungkasnya.
Pewarta: Gilang Galiartha
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2016