Dia menjadi pembunuh di "Rumah Dara", anggota geng kriminal di "The Raid 2: Berandal", mahasiswa di "Negeri Van Oranje" dan ayah beranak dua dalam "Sabtu Bersama Bapak".
"Kalau aktor kasih peran yang sama, nanti bosan," kata Arifin di Jakarta, Rabu.
Pria berdarah Indonesia-Jerman ini mengaku lebih mudah "melompat" dari satu karakter ke karakter lain bila masing-masing berbeda 180 derajat.
"Lebih gampang karena otak enggak bingung," ujar pemilik nama lengkap Putra Arifin Scheunemann itu.
Untuk mendalami sebuah karakter, Arifin sebisa mungkin menjalani hidup seperti karakternya, seperti tidak banyak bicara di lokasi syuting saat harus berperan menjadi orang pendiam.
Ketika berperan di "Negeri Van Oranje", dia menjelma sebagai Banjar, mahasiswa periang yang gemar berkumpul bersama teman-temannya.
"Pesan dari ibu saya, jangan setengah-setengah kalau melakukan sesuatu," kata anak bungsu dari dua bersaudara itu.
Demi memberikan performa akting yang terbaik, pria 29 tahun itu membatasi jumlah film yang dikerjakannya dalam setahun.
"Per tahun dua film," kata Arifin, yang sedang bersiap mendaki gunung di Nepal demi mendekatkan diri dengan alam.
Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2016