Jakarta (ANTARA News) - Blue Power Technology (BPT), penyedia solusi dan layanan TI yang merupakan anak perusahaan CTI Group, meluncurkan Government Interactive Response Center (GIRC), solusi dan layanan berbasis Intelligent Operations Center (IOC) milik IBM untuk membantu pemerintah wujudkan kota cerdas.

"Keahlian yang dimiliki BPT dipadukan dengan teknologi terbaik dari IBM menghasilkan solusi GIRC yang didesain untuk menciptakan layanan pemerintah kepada publik secara transparan dan responsif," kata Lugas M Satrio, President Director BPT, dalam keterangan tertulisnya, Rabu.

"Solusi ini juga tepat digunakan oleh organisasi atau perusahaan yang mengelola gedung, perumahan,atau kawasan industri lainnya untuk membantu pengelolaannya secara lebih pintar," sambung dia.

Inisiatif tersebut datang dari ramainya keluhan publik terkait permasalahan yang umum terjadi di perkotaan seperti kemacetan, kriminalitas, banjir, pemborosan energi dan insiden tertentu yang berpotensi mengganggu keamanan dan kenyamanan warga.

Melalui solusi ini, pemerintah dapat menyelesaikan permasalahandi satu kota, berinteraksi dengan warga,meningkatkan responsifitas terhadap keluhan warga, dan memantau kinerja aparat.

Solusi ini memadukan perangkat Emergency Management, sensor, CCTV dan video analytics yang memungkinkan penerimaan informasi dan data serta pengambilan tindakan secara real time terhadap keadaan darurat.

Emergency Management sebagai perangkat dasar dari solusi ini akan menampilkan dashboard berisi informasi lengkap tentang situasi darurat beserta rekomendasi mulai dari penentuan personil dan peralatan yang tepat untuk menanggulangi perisitiwa tersebut hingga mengidentifikasi kemungkinan keterkaitan satu peristiwa denganyang lainnya.

GIRC tengah diimplementasikan di lingkungan Pemerintah Kota DKI Jakarta yang sedang gencar mengkampanyekan program kota cerdasnya sejak meluncurkan situs www.smartcity.jakarta.go.id awal tahun 2015.

Pemkot Jakarta, menurut Kepala Smart City Jakarta Setiaji, memiliki impian untuk mengintegrasikan berbagai layanan umum, seperti transportasi dan kondisi cuaca, dengan pusat komando dan kontrol yang kini diberi nama Jakarta Smart City Lounge.

Pusat komando tersebut akan memonitor dinamika masyarakat dan mendeteksi keadaan darurat maupun penyimpangan seperti parkir liar dengan bantuan CCTV dan aplikasi untuk menampung keluhan publik, seperti Twitter dan Qlue.

"Kami sadar teknologi merupakan salah satu jalan keluar dari rumitnya permasalahan ibukota sehingga kami menerapkan konsep smart city dengan harapan informasi publik lebih terbuka dan pelayanan dapat lebih cepat dilakukan," ujar Setiaji.

"Kami melihat BPT sangat kompeten dalam menangani project ini mengingat experience dan expertise yang mereka miliki sebagai penyedia solusi dan layanan infrastruktur di Indonesia," tambah dia.

Pewarta: Arindra Meodia
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2016