Juri yang terdiri atas tujuh perempuan dan lima lelaki berunding selama lima jam sebelum menyatakan Dynel Lane (35) juga bersalah atas dakwaan pelanggaran hukum karena mengakhiri kehamilan Michelle Wilkins saat menyerangnya pada Maret 2015. Lane menghadapi ancaman hukuman 120 tahun penjara menurut para penuntut.
Michelle Wilkins, korban yang berusia 27 tahun, sedang hamil tujuh bulan pada Maret tahun lalu, ketika ia menanggapi iklan Criaglist untuk mendapatkan pakaian bayi gratis dengan datang ke rumah Lane di Longmont, sekitar 32 kilometer di sebelah utara Boulder, tempat ia tiba-tiba diserang dan dibiarkan sekarat di lantai dasar rumah Lane.
Lane membawa janin Michelle Wilkins ke rumah sakit terdekat setelah penyerangan, dan mengaku bahwa dia keguguran. Janin bayi perempuan itu meninggal dunia. Polisi menangkap Lane pada hari itu juga.
Kasus tersebut mengangkat kembali pembahasan mengenai apakah pengakhiran kehamilan dapat dianggap sebagai pembunuhan.
Jaksa penuntut umum mengajukan tuntutan pengakhiran kehamilan melanggar hukum terhadap Lane setelah Koroner Boulder County menetapkan anak yang belum lahir adalah janin dan bukan bayi karena belum bernafas di luar rahim.
Berdasarkan Hukum Colorado, anak yang belum dilahirkan tidak bisa dianggap sebagai manusia kecuali bisa hidup tanpa bantuan di luar rahim.
Para juri menolak pembelaan bahwa Lane bertindak "tergesa-gesa, impulsif dan sembrono" sebagai cara untuk mengurangi hukumannya, dan memberi dia hukuman maksimum yang memungkinkan.
Wilkins, yang selamat dari serangan brutal tersebut berkat reaksi cepat petugas darurat, mengatakan ia merasa "sangat emosional" dan "lega" ketika putusan diumumkan dan ingin melanjutkan hidupnya.
"Saya tidak membenci Dynel... Saya memaafkan dia," kata perempuan korban tersebut dengan tenang setelah keputusan dibacakan, berdiri di samping kedua orangtuanya saat berbicara dengan 30 pewarta di luar Boulder County Justice Center, sekitar 64 kilometer di sebelah utara Denver.
"Dia yang tidak memiliki kekuatan untuk memaafkan tidak punya kekuatan untuk mencintai," katanya kepara para pewarta, mengutip Martin Luther King Jr., tentang perasaanya kepada Lane.
Lane yang berambut hitam lebat dan panjang mengenakan kemeja biru, celana hitam dan jaket hitam, serta tidak menunjukkan emosi selama proses pengadilan dan saat ia dibawa dari ruang sidang dengan tangan diborgol.
Vonis hukuman terhadap Lane dalam kasus itu dijadwalkan dibacakan pada 29 April, demikian seperti dilansir kantor berita Reuters. (Uu.C003)
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2016