Sentimen di sektor perbankan masih menjadi salah satu faktor yang membebani bursa saham Indonesia sehingga tekanan jual berpotensi berlanjut
Jakarta (ANTARA News) - Indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu dibuka turun sebesar 10,23 poin didorong pelemahan saham-saham sektor perbankan.
IHSG BEI dibuka turun 10,23 poin atau 0,22 persen menjadi 4.643,82. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau LQ45 bergerak melemah 2,20 poin (0,3 persen) menjadi 808,19.
"Sentimen di sektor perbankan masih menjadi salah satu faktor yang membebani bursa saham Indonesia sehingga tekanan jual berpotensi berlanjut," kata Vice President Research and Analysis Valbury Asia Securities Nico Omer Jonckheere di Jakarta, Rabu.
Ia mengemukakan bahwa pemerintah dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) akan mendorong perbankan melakukan efisiensi. OJK juga akan mengambil langkah-langkah agar overhead di perbankan lebih efisien sehingga diharapkan bergerak di kisaran 3-4 persen dari margin bunga bersih (NIM) perbankan nasional dari saat ini 4-5 persen.
Selain itu, lanjut dia, OJK juga akan mengambil langkah agar special rate yang diminta oleh pemilik dana besar tidak boleh lebih dari 100 basis poin. Kebijakan OJK dan Bank Indonesia bertujuan agar perbankan lebih efisien dan mendorong perekonomian.
"Meski demikian realisasinya diperkirakan tidak mudah bagi pihak perbankan dan bisa direspon negatif oleh pasar. Namun, potensi indeks BEI mengalami rebound masih cukup terbuka meski diperkirakan lebih bersifat teknikal," katanya.
Analis Teknikal Mandiri Sekuritas Hadiyansyah menambahkan bahwa selama laju indeks BEI masih berada di atas level 4.600 poin, mengidikasikan fluktuasi yang terjadi bersifat wajar.
"Investor masih dapat menambah proporsi pada ekuitas. Setiap koreksi yang terjadi dapat dijadikan sebagai entry point," katanya.
Bursa regional, di antaranya indeks Hang Seng turun 197,60 poin (1,02 persen) ke level 19.217,18, dan indeks Nikkei menguat 151,90 poin (0,95 persen) ke level 16.900,15, Straits Times melemah 25,16 poin (0,94 persen) ke posisi 2.646,91.
Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2016