Ketua Karang Taruna Desa Ulantha Arfandi Ibrahim, melalui rilis yang disampaikan ke ANTARA, Rabu mengatakan, untuk memenuhi kebutuhan air bersih sehari-hari ke 30 KK ini harus berjalan kaki dengan menempuh jarak sekitar 3 Km dari pemukiman.
"Bahkan dengan menempuh jarak dengan jalan kaki yang jauh itu sangat sulit, karena belum adanya akses jalan di wilayah itu," katanya.
Sebenarnya pemerintah Desa Ulantha pada Musyawarah Rencana Pembangunan tingkat Desa (MusrenbangDes) tahun 2016 telah memprogramkan membangun fasilitas dan sarana prasana penyediaan sumber air bersih lewat Dana Desa tahun anggaran 2016.
Namun berdasarkan hasil peninjauan di lokasi oleh pemerintah Kecamatan Suwawa, Pemerintah Desa Ulantha, Fasilitator Kecamatan Suwawa, BPD, LPM yang dibantu Karang Taruna setempat, ternyata anggaran untuk pembangunan fasilitas sumber air bersih itu diperkirakan mencapai ratusan juta rupiah.
"Ini tentu tidak bisa didanai oleh dana desa, karena anggaran dana desa sesuai Petunjuk Teknis (Juknis) itu lebih banyak diperuntukkan untuk pemberdayaan dan pelatihan, sedikitnya untuk infrastruktur," kata Arfandi.
Untuk itu, Arfandi berharap kepada pemerintah daerah bisa membantu Desa Ulantha dengan memberikan alokasi dana untuk pengadaan fasilitas dan sarana prasarana sumber air bersih bagi 30 KK.
Salah satu warga setempat mengaku kehadiran pasokan air bersih di desa itu sangat dinantikan, dan diharapkan pemerintah daerah bisa menganggarkan pembangunannya secepat mungkin.
"Kami sudah lelah mencari air bersih jalan kaki dengan jarak yang jauh," kata salah satu warga setempat.
Pewarta: Adiwinata Solihin
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2016