"Ini terjadi karena aktivitas saat ini yang kebanyakan mobile terutama di kota besar dimana laptop menjadi lebih memungkinkan untuk digunakan dibanding PC," kata dia, di Jakarta, Selasa.
Selain aktivitas mobile, menurut William, komunitas menjadi salah satu alasan laptop gaming menjadi tren saat ini. "Adanya laptop gaming memungkinkan gamer ketika harus berkumpul dengan komunitas. Dengan demikian, kami melihat ada perubahan tren," ujar William.
Hal senada juga disampaikan MNC Sales Director Intel Indonesia, Yohan Wijaya, yang melihat bahwa perubahan tren tersebut terbentuk seiring dengan perkembangan teknologi.
"Komputasi berawal dari desktop, kemudian bergeser ke notebook. Dulu, orang lebih memilih menggunakan PC dari pada laptop untuk bermain game karena adanya limitasi pada laptop, misalnya dalam hal power," kata dia.
"Namun, dengan seiringnya waktu, kami menciptakan prosesor yang dapat menangani hal itu. Sehingga semakin lama perbedaan antara PC dan laptop sedikit, dalam arti laptop saat ini untuk menjalankan game," sambung dia.
Selain itu, Yohan mengatakan peluncuran game versi laptop yang tidak jauh dari peluncuran game versi PC menambah alasan terbentuknya tren laptop gaming.
"Hampir 100 persen semua game jalan di notebook. Ini mengakibatkan tren semakin bangak berpindah karena mereka (gamer) dapat makin cepat memainkan game baru," kata Yohan.
Tidak hanya itu, menurut Vice President, Consumer & Small Business, Dell Inc., P. Krishnakumar, besarnya populasi anak muda Indonesia juga menyumbang penggunaan perangkat gaming.
"Populasi anak muda di Indonesia begitu besar, sehingga kami melihat tren yang sangat luas dan opportunity yang besar di Indonesia," ujar dia.
Pewarta: Arindra Meodia
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016