Yang jelas kita kembangkan ke arah timur yang kosong ini...."
Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah Indonesia akan memperkuat pertahanan pulau terluar Tanah Air di kawasan yang berbatasan langsung dengan negara tetangga, kata Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo.
"Hal itu agar pulau terluar kita punya mata dan telinga yang bisa menginformasikan setiap perkembangan dan situasi," katanya ditemui di Kantor Presiden, Jakarta pada Selasa.
Presiden Joko Widodo, Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo, dan sejumlah menteri terkait pertahanan telah melakukan rapat terbatas tentang penguatan TNI.
Dalam kesempatan itu, Gatot mengatakan TNI memaparkan kondisi alat utama sistem senjata (alutsista) TNI dan pertahanan Indonesia.
Gatot menjelaskan pemerintah dan TNI perlu memperkuat sejumlah pangkalan Angkatan Laut di beberapa pulau terluar yang berbatasan langsung dengan Australia antara lain Pulau Liran, Pulau Leti, Pulau Wetar, Pulau Kisar, dan Pulau Alor.
Indonesia, ujar Gatot, hanya memiliki dua markas Bintara Pembina Desa (Babinsa) dan markas Angkatan Laut dengan perlengkapan terbatas.
Selain itu, TNI juga menyampaikan perlunya mengembangkan pangkalan udara yang ada di daerah pinggiran Indonesia timur seperti Biak, Morotai, dan Merauke.
"Yang jelas kita kembangkan ke arah timur yang kosong ini. Contohnya ground support equipment," kata Panglima TNI.
Panglima mengatakan pihaknya akan melakukan pemeriksaan wilayah tersebut untuk mendirikan pangkalan udara yang strategis di sejumlah tempat itu.
"Perencanaannya tahun ini, jadi programnya tergantung nanti APBNP," kata Gatot.
Dia mengatakan Presiden Jokowi menekankan penghitungan biaya untuk pembangunan pangkalan angkatan laut maupun pangkalan udara dilakukan secara terbuka dan teliti serta dilakukan sehemat mungkin.
Pewarta: Bayu Prasetyo
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2016