Cilacap (ANTARA News) - Kasus penipuan berkedok spritual kembali terjadi, kali ini menimpa sejumlah warga di Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah (Jateng). Tuman Hadi Santosa (58), warga Sumingkir RT 03 RW 04, Jeruklegi, Cilacap, Kamis (1/3), mengaku telah tertipu oleh seseorang yang mengaku bernama Joko alias Raden Mas Kussno alias Raden Mas Kuntorupo Suryoningrat Sejati Noto Nagoro atau yang biasa dipanggil Paduka, berupa uang sekitar Rp3 juta. Menurut dia, kasus ini dimulai sejak perkenalannya dengan Paduka melalui seorang kiai bernama Shofi dari Gandrungmangu (Cilacap) yang merupakan orang kepercayaan Paduka. "Dia (Kussno) mengaku sebagai keturunan Bung Karno dari seorang istri yang katanya Ratu Laut Selatan. Saya diajak bergabung bekerja dengannya dan dijanjikan mendapat gaji 171, tapi saya sendiri bingung dengan angka 171, jutaan atau berapa, meski demikian saya tertarik," kata dia. Namun sebagai syaratnya, dia harus mau dimandikan dengan air kembang dan membayar uang sebesar Rp350 ribu, dan dia pun harus mau mengkoordinir orang-orang yang bersedia bergabung. "Saya bersama istri dan keempat anak saya akhirnya bergabung dengan membayar uang sejumlah Rp2,1 juta sebagai syaratnya, bahkan setelah dimandikan, saya mendapat nama baru RM. Amin Hidayat, yang katanya nama itu dari sana, tapi nggak tahu dari sana mana," kata dia lagi. Ternyata permintaan Paduka tidak sebatas itu saja, dia meminta berbagai keperluan termasuk dua ekor kambing kepada Tuman dengan alasan untuk keperluan selamatan. "Saya pun telah memberikan uang sejumlah Rp1 juta," kata Tuman sambil menunjukan kuitansi pembayaran. Menyadari kalau dirinya ditipu, dia mencoba menanyakan kepada Paduka, tetapi jawaban yang diterima uang itu akan dilunasi. "Saya sudah tak sanggup lagi karena terus-menerus dimintai uang, akhirnya saya putuskan untuk keluar dan meninggalkan Paduka," tambah dia.Hal serupa juga dialami Sutikno (37), warga Jalan Kolonel Sugiono, Cilacap, yang mengaku tertipu oleh Paduka sekitar Rp3 juta. "Saya juga sempat dimandikan dengan membayar Rp350 ribu dan dijanjikan gaji 171 yang tidak jelas satuannya, saya pun diberi nama RM Surowijoyo," kata dia.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007