Laju bursa saham eksternal yang cenderung positif menjadi salah satu faktor yang menopang IHSG

Jakarta (ANTARA News) - Indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa dibuka naik tipis sebesar 6,58 poin masih dibayangi oleh rumor pembatasan maksimum margin bunga bersih perbankan.

IHSG BEI dibuka menguat 6,58 poin atau 0,14 persen menjadi 4.715,20. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau LQ45 bergerak menguat tipis 0,19 persen menjadi 823,74.

"Laju bursa saham eksternal yang cenderung positif menjadi salah satu faktor yang menopang IHSG," kata Kepala Riset NH Korindo Securities Indonesia Reza Priyambada di Jakarta, Selasa.

Namun, ia menambahkan bahwa sentimen mengenai pembatasan maksimum margin bunga bersih (net interest margin/NIM) oleh regulator masih membatasi laju saham perbankan sehingga pergerakan indeks BEI cenderung terbatas.

Ia mengharapkan bahwa sentimen dari harga minyak mentah dunia yang cenderung mulai bergerak menguat di atas level 30 dolar AS per barel dapat mendorong saham-saham sektor komoditas baik perkebunan maupun pertambangan di dalam negeri menjadi incaran pelaku pasar.

"Diharapkan aksi beli saham masih terjaga sehingga berimbas positif pada laju IHSG," katanya.

Terpantau pada pagi ini, harga minyak mentah jenis WTI Crude pada Selasa (23/2), berada di level 31,48 dolar AS per barel. Sementara minyak mentah jenis Brent Crude di posisi 34,32 dolar AS per barel.

Kepala Riset Universal Broker Indonesia, Satrio Utomo menambahkan bahwa tekanan jual dari pemodal asing atas saham-saham perbankan terkait isu NIM perbankan membuat IHSG bergerak bervariasi cenderung mendatar pada hari ini.

"Tekanan jual akibat isu pembatasan NIM sepertinya masih belum berakhir dan membatasi laju indeks BEI," katanya.

Bursa regional, di antaranya indeks Hang Seng turun 9,80 poin (0,05 persen) ke level 19.454,29, dan indeks Nikkei melemah 3,83 poin (0,02 persen) ke level 16.107,22, Straits Times menguat 9,23 poin (0,38 persen) ke posisi 2.671,09.

Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2016