Deputi Komisioner Manajemen Strategis IA OJK, Etty Retno Wulandari dalam siaran pers di Jakarta, Senin mengatakan bahwa FSAP bertujuan untuk menilai stabilitas dan perkembangan sektor keuangan nasional secara komprehensif dalam rangka menjaga stabilitas sistem keuangan yang dilaksanakan setiap lima tahun.
"Indonesia pertama kali mengikuti FSAP pada tahun 2009/2010, penyelenggaraan pada tahun ini merupakan yang kedua," paparnya.
Untuk itu, lanjut dia, OJK, Bank Indonesia, Kementerian Keuangan, dan Lembaga Penjaminan Simpanan, yang tergabung dalam Forum Koordinasi Stabilitas Sektor Keuangan telah membentuk Tim Kerja Nasional FSAP.
Dikemukakan bahwa, tim kerja yang dikoordinasikan oleh OJK ini telah resmi mulai bekerja sejak hari Senin, tanggal 22 Februari 2016 dan akan mempersiapkan pelaksanaan Program Asesmen Sektor Keuangan dimaksud agar dapat dilaksanakan dengan baik.
"Program ini akan terlaksana dengan baik dengan kualitas dukungan dan komitmen dari berbagai pihak yang terkait, termasuk pelaku industri jasa keuangan. Seluruh pihak terkait diharapkan dapat turut mendukung pelaksanaan program ini, antara lain melalui komunikasi dan koordinasi yang lebih intensif agar terbangun persepsi Sektor Jasa Keuangan Indonesia yang utuh dan komprehensif," katanya.
Etty Retno Wulandari mengemukakan bahwa dengan pelaksanaan program ini, diharapkan pemahaman berbagai pihak di domestik maupun global atas kondisi Sektor Jasa Keuangan Indonesia semakin membaik.
"Ini diharapkan dapat memperbaiki persepsi risiko Indonesia, meningkatkan kepercayaan pasar terhadap Sektor Jasa Keuangan Indonesia dan selanjutnya dapat mengiring peningkatan investasi ke Indonesia," katanya.
Di sisi lain, lanjut dia, diharapkan pula industri jasa keuangan Indonesia dapat lebih mudah dan dipercaya untuk bertransaksi dan mengembangkan bisnisnya ke pasar global.
"Akhirnya, pelaksanaan Program Asesmen Sektor Keuangan Indonesia ini diharapkan memberikan kontribusi positif terhadap peningkatan kualitas Sektor Jasa Keuangan Indonesia dan pertumbuhan ekonomi nasional," katanya.
Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2016