Pemkab Konawe terus menggenjot pihak perusahaan untuk secepatnya meneyelesaikan kegiatannya, dengan harapan bila perusahaan itu sudah berjalan maka akan memberi dampak yang luar biasa bagi perekonomian masyarakat Sultra khusunya di Kabupaten Konawe,"Kendari (ANTARA News) - Kehadiran perusahaan PT Virtu Dragon Nikel Industri selaku pemilik perusahaan yang akan membangun pabrik smelter di Desa Morosi Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara akan menyerap sekitar 18.000 tenaga kerja.
Bupati Konawe Kery Saiful Konggoasa di Kendari, Senin mengatakan, pembangunan pabrik pemurnian nikel yang sedang berjalan itu diharapkan bisa terealisasi pada akhir tahun 2017.
"Pemkab Konawe terus menggenjot pihak perusahaan untuk secepatnya meneyelesaikan kegiatannya, dengan harapan bila perusahaan itu sudah berjalan maka akan memberi dampak yang luar biasa bagi perekonomian masyarakat Sultra khusunya di Kabupaten Konawe," ujar Kery.
Ia mengatakan kehadiran pabrik smelter dapat menyerap tenaga kerja hingga belasan ribu orang itu sekaligus berdampak pada Pendapatan asli daerah (PAD) yang diperkirakan bisa mencapai antara Rp200-Rp250 miliar per tahun.
Pemerintah Konawe sendiri, kata Kery, mengingatkan pihak manajemen PT Virtu Dragon Nikel Industri selaku pemilik perusahaan smelter agar sebelum merekrut tenaga kerja terlebih dulu harus berkoordinasi dengan pemerintah daerah, agar proses perekrutanya lebih teratur sesuai peraturan daerah yang ditetapkan daerah.
"Jadi sebelum merekrut tenaga kerja, pihak perusahaan harus berkoordinasi dengan pemerintah daerah, Tujuannya agar proses perekrutanya lebih teratur sesuai peraturan daerah yang ditetapkan," ujar Kery Saiful Konggoasa.
Sebelumnya, Gubernur Sulawesi Tenggara Nur Alam, sempat menghentikan aktivitas pembangunan pabrik smelter itu termasuk dermaganya, Karena dinilai belum memiliki izin analisis mengenai dampak lingkungan (Amdal).
Proyek Pembangunan pabrik pemurnian nikel Morosi, saat ini mempekerjakan ratusan tenaga kerja asing dari negara Tiongkok, termasuk warga lokal.
Pewarta: Azis Senong
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016