Pertemuan ini diharapkan mengakselerasi pengembangan. Apalagi di Indonesia banyak beroperasi perusahaan farmasi dan kosmetik seperti Mustika Ratu, Sari Ayu Martha Tilaar, Kimia Farma,"

Jakarta (ANTARA News) - Akselerasi buah gambir yang akan didorong Kementerian Perindustrian dinilai potensial menyokong industri farmasi nasional.

"Pertemuan ini diharapkan mengakselerasi pengembangan. Apalagi di Indonesia banyak beroperasi perusahaan farmasi dan kosmetik seperti Mustika Ratu, Sari Ayu Martha Tilaar, Kimia Farma," kata Dirjen Industri Kimia Tekstil dan Aneka Kemenperin Harjanto melalui siaran pers di Jakarta, Senin.

Sementara itu, tokoh Sumatera Barat yang menggelar pertemuan dengan Menteri Perindustrian Saleh Husin dan Harjanto mengatakan pengembangan gambir diarahkan memperluas ragam produksi dan menumbuhkan industri antara serta hilir.

"Kami selama ini mengekspor gambir mentah ke Singapura, lalu oleh trader dibawa ke India untuk diolah menjadi bahan setengah jadi," kata Andrinov.

Selanjutnya, tambah mantan Menteri PPN/ Kepala Bappenas itu, gambir dikirim ke Eropa untuk memasok industri kosmetik, farmasi dan lain-lain di sana.

Menurutnya, harga gambir di tingkat petani sebesar Rp 20 ribu per kilogram, sedangkan industri kosmetik mengimpor gambir yang telah diolah oleh pabrikan luar negeri dengan harga Rp1 juta per 1 miligram. Turut hadir dalam pertemuan tersebut mantan Wakil Bupati Lima Puluh Kota, Asyirwan Yunus dan Guru Besar Universitas Andalas Profesor Werry Darta Taifur.

Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016