Mengingat pentingnya penyelesaian permasalahan sepak bola ini, serta masih adanya peluang dicabutnya sanksi FIFA terhadap PSSI, maka kami minta Pak Agum Gumelar menemui Presiden,"

Jakarta (ANTARA News) - Ketua Komisi X DPR RI Teuku Riefky Harsya meminta Komite Ad-Hoc Reformasi PSSI menemui Presiden Joko Widodo untuk segera menentukan solusi konflik sepak bola Tanah Air.

"Mengingat pentingnya penyelesaian permasalahan sepak bola ini, serta masih adanya peluang dicabutnya sanksi FIFA terhadap PSSI, maka kami minta Pak Agum Gumelar menemui Presiden," ujarnya usai menemui Komite Ad-Hoc dan Pengurus PSSI di Gedung DPR, Jakarta, Senin.

Teuku Riefky menilai pertemuan tersebut diperlukan karena saat ini proses penyelesaian konflik yang diusahakan Komite Ad-Hoc mengalami "kebuntuan".

Menurut politisi Partai Demokrat itu, dalam melaksanakan kinerjanya, Komite bentukan FIFA ini mengalami hambatan karena pihak Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) sulit diajak berkoordinasi.

Bahkan, dengan adanya sanksi FIFA dan pembekuan PSSI, Indonesia akan melewatkan beberapa turnamen sepak bola internasional, di antaranya Kualifikasi Piala Dunia 2018 dan Kualifikasi Piala Asia 2019, kata Teuku Riefky.

Selain itu, hingga kini pemerintah belum juga berniat bergabung dengan komite pimpinan Agum Gumelar itu, padahal langkah tersebut dinilai dapat memperbaiki sikap FIFA terhadap Indonesia.

Oleh karena itu, ia berharap pertemuan Komite Ad-Hoc dengan Presiden Joko Widodo kelak dapat memperbaiki kondisi sepak bola nasional.

Apalagi, Indonesia masih memiliki kesempatan untuk menghentikan perpanjangan sanksi Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) sebelum kongres internasional mereka dilaksanakan pada 26 Februari 2016.

"Semoga, dengan adanya pertemuan itu, pemerintah segera mengambil langkah-langkah strategis sebelum Kongres FIFA digelar," tambahnya.

Sementara itu, Ketua Komite Ad-Hoc Reformasi PSSI Agum Gumelar menyatakan kesiapannya bertemu Presiden Joko Widodo, guna memecahkan kebuntuan hubungannya dengan Kemenpora ini.

"Saat ini saya tengah menunggu panggilan Presiden, ini bisa kapan saja, saya siap melaporkan semuanya. Termasuk pertemuan dengan DPR hari ini," ujar Agum Gumelar.

Pewarta: Agita Tarigan
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016