Banjarmasin (ANTARA News) - Kepala Seksi Data dan Informasi Badan Metereologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Banjarbaru, Kalimantan Selatan, Miftahul Munir mengatakan pada 2016 provinsi ini diperkirakan terhindar dari curah hujan terus menerus.
Menurut Munir di Banjarbaru, Senin, kondisi tersebut dipengaruhi oleh sebagian besar hujan di Kalsel berada di bawah normal atau lebih kering dari biasanya.
"Penyebab utamanya adalah pengaruh El Nino yang masih aktif," katanya.
Menurut dia, tidak adanya hujan yang terus menerus, membuat banjir rob kemungkinan tidak akan terjadi.
Pengaruh El Nino, tambah dia, justru akan menimbulkan terjadinya hujan dengan intensitas tinggi, namun terjdi dalam waktu cukup singkat, sehingga bisa mengakibatkan terjadinya banjir bandang.
"Jadi yang harus benar-benar mendapatkan perhatian dari seluruh instansi terkait adalah adanya banjir bandang, yang biasanya akan disertai dengan tanah longsor, dan angin kencang maupun puting beliung," katanya.
Biasanya, daerah-daerah yang biasa mengalami bencana angin kencang dan puting beliung, memiliki potensi besar untuk terjadi lagi di daerah tersebut.
Kepala Seksi Operasi SAR Banjarmasin Wasino mengatakan, menghadapi berbagai kemungkinan bencana tersebut, pihaknya telah menyiagakan seluruh personil dan seluruh peralatan yang dimiliki.
Seluruh peralatan penanganan banjir, baik darat maupun sungai, kini sudah disiapkan, bila terjadi bencana di beberapa daerah di Kalimantan Selatan maupun Kalimantan Tengah.
Beberapa peralatan tersebut antara lain, kapal rescue boat sepanjang 12 meter untuk evakuasi, kemudian perahu karet dan beberapa peralatan lainnya.
Selain peralatan, SAR pihaknya juga telah menyiagakan 91 orang personil selama 24 jam, yang ada Banjarmasin, Kotabaru, Sampit dan Pangkalanbun, untuk sewaktu-waktu melakukan pertolongan bila terjadi bencana.
Wasino memperkirkan, beberapa daerah, yang dulungnya langganan banjir cukup parah, seperti daerah Bati-Bati dan Cempaka, banjirnya akan berkurang.
Menurut dia, pemerintah telah mengeruk sungai yang dangkal dan membangun aliran sungai darurat di daerah Cempaka.
Pewarta: Ulul Maskuriah
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016