Jakarta (ANTARA News) - Setelah mendapatkan pendanaan Seri A dari NSI Ventures dan Alpha JWC Ventures, portal jual beli Jualo.com, merekrut salah satu pendiri ( co founder) Tokobagus (sekarang OLX Indonesia), Remco Lupker, untuk bergabung dalam timnya, sehingga diharapkan mampu memimpin pasar online C2C (Cunsumer to Consumer) Indonesia.

"Kami mencari seseorang yang memiliki kemampuan dan pengalaman untuk mendorong Jualo.com ke kursi depan pasar online untuk barang-barang bekas. Remco adalah pelopor di bidang ini – jadi dia adalah pilihan yang paling tepat," kata Chaim Fetter, pendiri dan CEO Jualo.com dalam keterangan resminya, di Jakarta, Senin.

Remco Lupker mendirikan Tokobagus.com bersama dengan Arnold Sebastian Egg (sekarang CTO Lippo Group) pada tahun 2007. Pada saat itu hanya ada 5 pemain e-commerce di pasar C2C. Namun, dalam pimpinan mereka Tokobagus berhasil mengalahkan pemain lainnya dan menjadi brand teratas untuk belanja online di tahun 2012. Pada tahun yang sama, Remco keluar dari perusahaan itu.

Remco membawa pengalamannya selama 20 tahun di bisnis online dan kesuksesannya menjalankan situs e-classifieds dan e-commerce, untuk menjadikan Jualo menjadi pemimpin pasar dalam bidang e-classifieds.

Remco memutuskan untuk bergabung dengan Jualo karena dia menyakini Jualo menawarkan produk yang kuat dan inovatif, dengan didukung oleh tim yang solid, mandiri dan bertalenta. Setelah mengamati kemajuan Jualo, dia terkesima oleh perkembangan yang solid yang telah dicapai oleh tim Jualo hanya dengan budget yang relatif sedikit.

"Dengan melihat Jualo lebih cermat, kami telah menemukan beberapa aspek yang bisa dikembangkan lebih jauh lagi, khususnya dalam teknologi dan marketing, sehingga akan membuat tim semakin kuat. Ini adalah kabar baik karena itu berarti kami dapat membuat langkah besar ke depan dalam waktu singkat. Kami sedang dalam proses menambah tim dengan beberapa orang yang terbaik dan meningkatkan produk kami di segala hal," demikian Remco Lupker.

Pewarta: Ruslan Burhani
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2016