Jakarta (ANTARA News) - Ketua Komite Adhoc Reformasi PSSI Agum Gumelar dijadwalkan akan bertemu Presiden, Senin, untuk membahas perkembangan solusi pembekuan PSSI.
"Saya dapat kabar Pak Jokowi akan memanggil saya pada hari ini. Namun hingga sore belum ada kepastian. Akan tetapi masih saya tunggu sampai malam ini," kata Agum saat ditemui usai RDPU dengan Komisi X DPR RI di Jakarta, Senin sore.
Agum mengatakan bahwa apabila Presiden benar-benar memanggil komite adhoc, dirinya berjanji akan memberikan penjelasan yang sebenar-benarnya terkait dengan perkembangan yang sudah berjalan.
Menurut dia, pertemuan tersebut akan menjadi sangat penting terutama sehubungan dengan keberlangsungan agenda Asian Games 2018 yang rencananya akan dilaksanakan di DKI Jakarta dan Palembang, Sumatera Selatan.
"Sepulang dari Kuala Lumpur kemarin, tegas sekali bahwa Syekh Ahmad (EXCO FIFA/Malaysia) mengatakan jika sepak bola tidak ada di Asian Games, agenda itu sulit untuk dilaksanakan," katanya.
Agum menilai apa yang disampaikan Pangeran Abdullah Ibn Sultan Ahmad Shah itu merupakan hal yang tidak bagus bagi kelangsungan Asian Games mengingat acara tersebut adalah hajatan besar Indonesia di kawasan Asia.
"Suksesnya Asian Games adalah suksesnya Indonesia juga. Selain itu, dalam catatan sejarah juga sudah membuktikan agenda tersebut mampu mencuatkan nama Indonesia di forum internasional," katanya.
Pada pertemuan tersebut Komite AdHoc Reformasi PSSI yang dibentuk FIFA itu dan sejumlah pengurus PSSI menemui Komisi X DPR RI guna membahas perkembangan penyelesaian kisruh sepak bola nasional.
"Kami memenuhi undangan Komisi X untuk datang ke DPR dengan tujuan baik agar sanksi yang diberikan kepada cabang olahraga sepak bola ini dapat menemui jalan ke luar," kata Agum saat ditemui sebelum dimulainya RDPU.
Pada kesempatan itu, Agum Gumelar juga menyatakan kekecewaannya terhadap pemerintah yang belum juga bergabung dalam komite bentukan FIFA tersebut.
Menurut Agum, tidak hadirnya pemerintah dalam kepanitiaan itu hanya akan memperpanjang status pembekuan yang dikeluarkan melalui SK No. 01307 tanggal 17 April 2015.
Akibat pembekuan PSSI tersebut, hingga saat ini FIFA enggan mencabut sanksi terhadap aktivitas sepak bola Indonesia di lingkungan internasional.
Pewarta: Roy Rosa Bachtiar
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016