Laju nilai tukar rupiah mengalami kenaikan terhadap dolar AS terimbas oleh laju harga minyak mentah dunia yang menguat

Jakarta (ANTARA News) - Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta Senin sore bergerak menguat tipis sebesar sembilan poin menjadi Rp13.493 dibandingkan sebelumnya di posisi Rp13.502 per dolar AS.

"Laju nilai tukar rupiah mengalami kenaikan terhadap dolar AS terimbas oleh laju harga minyak mentah dunia yang menguat," kata Kepala Riset NH Korindo Securities Indonesia Reza Priyambada di Jakarta, Senin.

Terpantau, harga minyak mentah jenis WTI Crude pada Senin (22/2), berada di level 30,45 dolar AS per barel, naik 2,73 persen. Sementara minyak mentah jenis Brent Crude di posisi 33,66 dolar AS per barel, naik 1,97 persen.

Ia menambahkan bahwa sentimen mengenai pemangkasan tingkat suku bunga acuan Bank Indonesia (BI rate) dalam dua bulan berturut-turut di tahun ini masih membuat pelaku pasar yakin terhadap fundamental ekonomi Indonesia yang kian pulih di tengah keadaan global yang masih dilanda ketidakpastian.

Kendati demikian, menurut Reza Priyambada, meski laju harga minyak mentah dunia kembali naik, namun potensi laju dolar AS untuk kembali bergerak lebih kuat cukup terbuka mengingat persediaan minyak mentah dunia masih cukup berlimpah.

Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra menambahkan bahwa potensi nilai tukar dolar AS menguat terhadap sebagian besar mata uang utama dunia masih terbuka menyusul tingkat inflasi bulan Januari Amerika Serikat tumbuh.

"Kenaikan inflasi AS akan menjadi berita baik bagi dolar AS," katanya.

Sementara itu, dalam kurs tengah Bank Indonesia (BI) pada Senin ini mencatat nilai tukar rupiah bergerak menguat menjadi Rp13.460 dibandingkan hari sebelumnya (19/2) Rp13.549.

Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2016