Padang (ANTARA News) - Sebanyak 79 benda pusaka bersejarah koleksi Istana Bassa Pagaruyung, Kabupaten Tanah Datar, Sumbar, berhasil diselamatkan dari amukan api saat kebakaran melanda bangunan istana itu, Senin (27/2). Untuk sementara, benda-benda bersejarah dan bernilai tinggi itu kini diamankan di Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala (BP3) Departemen Kebudayaan dan Pariwisata di Batusangkar, kata Kepala BP3 Batusangkar, Fitra Arda, di Padang, Kamis. Istana Bassa Pagaruyung terbakar, Senin (27/2) sekitar pukul 19.10 WIB dan api diduga berasal dari sambaran petir. Akibat kejadian itu, seluruh bangunan istana dan satu rangkiang (lumbung padi, red) ludes terbakar termasuk sejumlah dokumen dan benda-benda peninggalan sejarah turut musnah. Sedangkan benda-benda pusaka yang berhasil diselamtakan meliputi canang (6 buah), gong (1), talempong (2), pot bunga tembaga (1), tempat sirih (2 set), ceret tembaga (2), wadah tertutup (tempat buang air ludah) ukuran besar (1) dan ukuran kecil (1), guci (9), piring (3), mangkok tertutup (2), mangkok terbuka besar (1) dan mangkok terbuka kecil (1). Kemudian, teko (1), penutup mangkok (1), botol minuman keras (1), guci kuning besar (1), gong besar (1), gong kecil tali hitam (2), meriam tanpa moncong (1), guci tembaga (1), tempayan (4), tempayan pecahan dua keping (1), dulang kayu (1), carano perak (1) dan belango tembaga (2). Selanjutnya, guci pecahan delapan keping (1), lukisan Tuangku Yang Dipertuan Alam Bagagarsyah Johan Berdaulat (1), keris dan wadahnya (7), keris berbentuk tombak panjang (1), tombak bahan tanduk (1) dan tongkat kayu (1). Selain itu, juga diselamatkan keris tanpa wadah (2), tempat kapur sirih (soda) bahan kuningan (1), kota kayu berukir bunga-bungaan tanpa isi (1), keris panjang tanpa wadah (1), keris dengan wadah (1), keris tanpa wadah dan tangkai (1), cepu dengan anak gantungan (1) dan cap berbentuk bulat tanpa tangkai (1). Fitra Arda menjelasakan, malam pasca kejadian Bupati Tanah Datar langsung membentuk tim penyelamatan benda-benda bersejarah yang diselamatkan dari kebakaran Istana Pagaruyung dan menunjuk Kepala BP3 Batusangkar sebagai koordinator tim. Beberapa saat setelah api dapat dipadamkan, tim langsung melakukan penyelamatan terhadap benda-benda pusaka yang berhasil dikeluarkan dari bangunan saat kebakaran terjadi. Sementara itu, Bupati Tanah Datar, Shadiq Pasadigoe mengatakan, akibat kebakaran itu sekitar 35 persen dokumen dan benda-benda bersejarah koleksi Istana Pagaruyung tidak bisa diselamatkan. Sedangkan 65 persen benda dan dokumen sejarah koleksi istana bisa diselamatkan, saat api belum menghanguskan seluruh bangunan. "Waktu api tengah membakar gonjong tiga (Lantai tiga), semua benda di lantai satu digeser dulu dari Barat ke Timur bangunan. Sebelum gonjong dua terbakar lalu roboh, barang-barang itu dikeluarkan ke keluar istana," ujarnya. Menurut dia, benda-benda yang tidak bisa diselamatkan adalah yang berada di lantai dua dan tiga yang umumnya dari perunggu, keramik dan talam. Petugas tidak bisa menyelamatkan benda-benda itu, karena lantai dua dan tiga tidak bisa ditembus lagi akibat asap sangat tebal, panas dan jilatan api, kata Shadiq.(*)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2007