"Ingat, selain harus bebas sampah, kawasan pantai juga harus terbebas dari maksiat," kata Wali Kota Banda Aceh Illiza Saaduddin Djamal di Banda Aceh, Minggu.
Wali Kota menyebutkan hal tersebut di sela-sela mengikut gotong-royong massal melibatkan 54 komunitas peduli lingkungan di kawasan Pantai Alue Naga, Kecamatan Syiah Kuala, Kota Banda Aceh.
Gotong-royong massal digelar dalam rangka peringatan Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN). Aksi tersebut juga diikuti para pejabat Pemerintah Kota Banda Aceh, TNI/Polri dan masyarakat.
Selain di kawasan Pantai Alue Naga, gotong-royong membersihkan sampah juga dilakukan di beberapa lokasi lainnya, di antaranya Kampus Darussalam, Peunayong, dan Pantai Ulee Lheue.
Wali Kota Banda Aceh Illiza Saaduddin Djamal memberikan apresiasi atas partisipasi para pihak yang ikut memeriahkan Hari Peduli Sampah Nasional, terutama anak-anak muda.
"Ini merupakan sebuah gerakan yang luar biasa dan positif dari anak-anak muda ikut bersama-sama mengutip sampah di kawasan pantai dan tempat lainnya," kata dia.
Wali Kota mengatakan, gerakan mengutip sampah jangan hanya dilakukan saat peringatan Hari Peduli Sampah Nasional. Tapi, gerakan ini dilakukan setiap saat.
"Anak-anak muda merupakan garda terdepan dalam menjaga kebersihan kota. Banda Aceh ini milik mereka, milik masyarakat, dan miliki kita semua. Karena itu, kota ini harus bersih, terbebas dari sampah," kata dia.
Oleh karena itu, Wali Kota berharap gerakan bersih-bersih sampah tersebut terus menerus dilakukan. Dengan demikian, Kota Banda Aceh akan bersih.
Kepada warga kota, Illiza Saaduddin Djamal mengimbau agar mengurangi sampah rumah tangga. Serta mengajak masyarakat membatasi jumlah pemakaian kantong plastik.
"Kota ini tidak mungkin dibersihkan hanya oleh pemerintah, tapi harus dimulai dari setiap rumah. Kesadaran masyarakat membuang sampah pada tempatnya juga sangat kami harapkan. Itu juga bentuk ibadah dan tanggung jawab kita," demikian Illiza Saaduddin Djamal.
Pewarta: M Haris SA
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2016