"Cuaca yang terjadi di daratan cukup buruk karena berpotensi terjadi hujan lebat disertai petir pada pagi hingga siang hari, sedangkan di lautan gelombang cukup tinggi dan membahayakan keselamatan nelayan atau pun pengguna jasa angkutan laut lainnya," kata Staf Koordinator Unit Analisa pada Kantor BMKG Pangkalpinang, Tri Yulianto, Minggu.
Cuaca buruk tersebut berpotensi terjadi di daratan Kabupaten Bangka Barat, Bangka,, Bangka Tengah, Belitung, Belitung Timur dan Kota Pangkalpinang, sedangkan Bangka Selatan hanya berpotensi hujan ringan hingga sedang.
"Kecepatan dan arah angin yang terjadi di daratan dengan cuaca buruk itu berkisar 8-20 dari Barat ke Utara, suhu udara 23-31 derajat celcius dengan kelembaban udara mencapai 85-100 persen," ujarnya.
Sementara itu ketinggian gelombang di Perairan Utara Bangka, Selat Gelasa dan Selat Karimata berpotensi mencapai empat meter, sedangkan di Selat Bangka dan Selatan Bangka berkisar 1,5 dan dua meter.
"Ketinggian gelombang dipengaruhi oleh kencangnya angin yang bertiup yaitu 14-46 kilometer per jam dengan arah dari Barat ke Utara," ujarnya.
Ia menjelaskan, tinggi pasang air laut maksimum di perairan Sungailiat, Kabupaten Bangka 2,42 meter, di Membalong, Kabupaten Belitung berkisar 2,26 meter, di Toboali, Kabupaten Bangka Selatan 1,94 meter, di Kelapa Kampit, Kabupaten Belitung Timur berkisar 1,79 meter.
Kemudian di Tanjungpandan, Kabupaten Belitung 1,58 meter, di Belinyu, Kabupaten Bangka 1,71 meter dan di Mentok, Kabupaten Bangka Barat 1,89 meter.
Pada minggu pertama Februari, kota Pangkalpinang dilanda banjir besar yang melumpuhkan kota tersebut. Selain itu, beberapa wilayah di Babel juga terendam banjir yang cukup luas.
Pewarta: Donatus Dasapurna Putranta
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2016