"Belum disimpulkan itu (anak panah) milik siapa tapi kami akan selidiki," kata Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Krishna Murti di Jakarta Minggu.
Krishna juga menyatakan polisi akan menyelidiki terkait kepemilikan sejumlah senjata tajam, alat kontrasepsi dan piringan "digital compact disc" (DVD) film dewasa di kafe kawasan Kalijodo.
Krishna menceritakan saat menjabat Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek) Penjaringan pada 2001-2004, anak panah dan senjata tajam itu digunakan untuk keributan antarkelompok di Kalijodo.
Bahkan salah satu anggota Sabhara terluka pada bagian mata akibat tusukan anak panah saat mengamankan penggerebekan di lokalisasi Kalijodo pada 2002.
Sebelumnya, petugas Polda Metro Jaya, Satuan Polisi Pamong Praja DKI dan Kodam Jaya juga menyita sejumlah minuman keras, alat kontrasepsi (kondom), senjata tajam dan senjata angin laras panjang di kafe kawasan Kalijodo.
Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Polisi Tito Karnavian sempat memimpin apel gabungan sekitar 2.000 personil pengamanan operasi pekat Kalijodo Jakarta Utara di Markas Polda Metro Jaya pada Sabtu (20/2) sekitar pukul 04.00 WIB.
Petugas gabungan itu menyasar sejumlah kafe seperti Sinar Jaya, Wisma Citra, Intan dan Ling Ling di kawasan lokalisasi Kalijodo, bahkan aparat terpaksa mendobrak pintu beberapa kafe yang terkunci.
Pewarta: Taufik Ridwan
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2016