Semarapura (ANTARA News) - Maestro seni lukis I Nyoman Gunarsa menginginkan seniman sebagai pencipta produk kebudayaan diangkat harkat dan martabatnya, semisal dalam posisi tempat duduk dalam acara kenegaraan.
"Semestinya seniman duduk sejajar dengan kepala negara, gubernur atau bupati. Bukan malah di belakang sehingga peran dan kiprahnya tak terlihat," ucap I Nyoman Gunarsa di Semarapura, Klungkung, Bali, Minggu.
"Seniman itu kreator budaya, jadi seharusnya didudukkan pada tempat yang benar. Sumbangsih atau kreasi seniman harusnya dihargai," katanya.
Gunarsa melanjutkan, realitanya yang mengharumkam nama bangsa ini di luar negeri, tidak lain berkat jasa dan bakat istimewa seniman dalam kepiawaian melukis, menari, menabuh gamelan, atau lainnya.
Dikatakan Gunarsa, seharusnya pemerintah bisa berperan untuk mengenalkan karya seniman ke publik.
"Jika seniman sudah memeras kemampuan untuk berkarya, masih lagi ada tambahan tugas untuk menjual dan mempromosikan karya, ini tugas berat. Seharusnya pemerintah mengambil peran di sini," ucap dia.
Kenyataannya, kata Gunarsa, karena peran pemerintah masih jomplang, maka banyak seniman yang hidupnya susah. Hidup dalam kondisi yang memprihatinkan, tidak memiliki rumah atau tanah untuk bertempat tinggal.
"Banyak seniman hebat di Indonesia, tapi hidupnya beratap langit. Ini sungguh ironi," ucapnya.
Pewarta: Vivi Suryani dan Gembong Ismadi
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2016