"Ada tambahan dua SMA yang masuk sebagai sekolah yang melaksanakan ujian nasional computer based test (CBT) tahun ini," kata Kepala Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta Edy Heri Suasana di Yogyakarta, Minggu.
Sekolah yang sudah terdata sebagai penyelenggara ujian nasional berbasis komputer di Kota Yogyakarta pada tahun ajaran 2015/2016 yaitu, 27 SMK, 25 SMA dan tiga SMP.
Sejumlah persiapan sudah dilakukan Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta termasuk sekolah yang akan menyelenggarakan ujian nasional berbasis komputer yaitu dengan menggelar "try out".
Berdasarkan hasil "try out", diketahui bahwa peserta sulit mengakses soal karena proses "loading" komputer ke basis data lambat.
"Hal itu disebabkan seluruh komputer dinyalakan berbarengan untuk mengakses data. Akibatnya, proses loading soal menjadi terhambat," katanya.
Guna mengantisipasi hal tersebut, Edy menyarankan agar sekolah bisa menyalakan komputer satu per satu sejak pagi hari sehingga seluruh komputer sudah bisa mengakses data pada saat dibutuhkan.
"Pada pelaksanaan ujian nasional tahun lalu, hal tersebut juga kami lakukan dan tidak ada masalah saat siswa hendak mengakses soal," katanya.
Sejumlah jadwal "try out" pelaksanaan ujian nasional berbasis komputer pun harus diulang pada hari berikutnya agar siswa bisa mengetahui kondisi saat ujian termasuk kemampuan mereka mengerjakan soal.
Selain "try out", Pemerintah Kota Yogyakarta juga terus memenuhi kebutuhan komputer untuk sekolah yang akan mejalankan ujian nasional berbasis komputer khususnya tingkat SMP. Di Kota Yogyakarta terdapat dua SMP negeri yang akan melaksanakan ujian nasional berbasis komputer yait SMP 5 dan SMP 8.
"Pemerintah akan mengadakan 560 unit komputer. Salah satu tujuannya adalah memenuhi kebutuhan komputer untuk sekolah yang akan menjalankan ujian nasional berbasis komputer," katanya.
Pada saat "try out", SMP Negeri 8 Yogyakarta terpaksa meminjam komputer jinjing milik siswa yang sudah "dibersihkan" dari berbagai data sehingga siswa tidak bisa berlaku curang.
Selain untuk sekolah yang akan melaksanakan ujian, komputer tersebut akan dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan di sekolah lain yang banyak memiliki siswa dari keluarga miskin pemegang kartu menuju sejahtera (KMS), di antaranya SMP Negeri 11, SMP Negeri 13 dan SMP Negeri 15.
"Dengan demikian, pada 2017 seluruh SMP negeri di Yogyakarta sudah bisa mengikuti ujian nasional berbasis komputer," katanya.
Pelaksanaan ujian nasional berbasis komputer tahun ini berbeda dibanding tahun lalu, yaitu siswa tidak lagi bisa melihat nilai hasil ujian secara langsung, tetapi hanya bisa melihat sudah berada soal yang dikerjakan.
Materi ujian nasional berbasis komputer yang akan diajukan adalah irisan materi Kurikulum 2006 dan Kurikulum 2013.
"Ada 30.000 soal untuk tiap mata pelajaran sehingga sangat dimungkinkan satu siswa dengan siswa lain mengerjakan soal yang berbeda-beda," katanya.
Pewarta: Eka Arifa Rusqiyati
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2016