Jakarta (ANTARA News) - Ibu Ani Bambang Yudhoyono, merasa prihatin dengan kondisi sebagian anak-anak Indonesia yang masih menjadi tulang punggung ekonomi keluarganya.
Pernyataan itu dikemukakan oleh Ibu Negara ketika menerima pengurus Kwartir Nasional Gerakan Pramuka di Istana Negara, Jakarta, Kamis.
"Saya sering melihat bahwa anak-anak itu masih menjadi sumber orang tuanya untuk mencari nafkah. Semestinya yang harus mencari nafkah adalah orang tuanya," katanya.
Menurut Ibu Ani, anak-anak hendaknya diberi kesempatan untuk berkembang seluas-luasnya sebagaimana layaknya anak-anak yang bebas dan merdeka lepas dari tanggung jawab keluarga.
Anak-anak Indonesia, lanjut dia, hendaknya menjadi tanggung jawab orang tua untuk hidup di rumah dan belajar di sekolah.
"Namun, terkadang mereka terpaksa mencari nafkah membantu orang tuanya dan bahkan terkadang kalau menurut saja mereka menjadi tumpuan bagi orang tuanya. Ini suatu kenyataan di masyarakat," katanya.
Kemudian, ia menilai, ada juga anak-anak yang terpaksa hidup di jalanan dengan godaan dan kehidupan yang sangat keras.
Ibu Negara juga mengatakan bahwa sebagai ahli waris bangsa, maka anak-anak itu merupakan tanggung jawab bersama.
"Harus kita cari tahu bagaimana pendidikannya, bagaimana ke depannya, agar mereka bisa membawa bangsa ini ke arah yang lebih baik," ujarnya.
Pada kesempatan itu, Ibu Ani juga mengungkapkan kebahagiaannya saat melakukan perjalanan ke Pulau Buru, dan melihat anak-anak di setempat sudah mengenakan seragam sekolah.
"Itu berari anak-anak itu sudah bersekolah," katanya.
Namun, Ibu Ani menyatakan, dalam kunjungan ke Natuna melihat masih banyak anak-anak yang ekspresi kepercayaan dirinya kurang.
"Anak-anak itu tampak gagah-gagah, tapi kok ekspresinya kurang. Saya melihat bahwa kepercayaan diri anak-anak itu masih sangat kurang," demikian Ibu Ani Yudhoyono. (*)
Pewarta:
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007