Berbagai larangan yang mencegah Benzema untuk menghubungi rekan setimnya di timnas Mathieu Valbuena karena dugaan keterlibatannya dalam pemerasan Valbuena dengan menggunakan rekaman seks, telah dicabut oleh hakim Prancis pada Kamis.
Bagaimanapun, para jaksa mengajukan banding terhadap keputusan itu di mana kasus tersebut akan disidangkan di Versailles, di luar Paris pada 4 Maret.
"Di atas segalanya itu merupakan hal yang bagus untuk tim Prancis. Itulah yang selalu saya katakan dan saya ulang-ulang," kata Zidane pada Sabtu.
"Saya berharap permasalahan ini diselesaikan dengan cepat dan itulah yang terjadi. Saya gembira di atas segalanya untuk timnas Prancis."
Federasi Sepak Bola Prancis (FFF) menskors Benzema dari timnas setelah ia berada di bawah penyelidikan formal pada November untuk dugaan keterlibatan dalam usaha pemerasan yang menargetkan Valbuena.
Jika keputusan hakin untuk mencabut berbagai pelarangan dapat ditegakkan, hal itu dapat membuka jalan bagi Benzema untuk kembali ke timnas secara tepat waktu untuk Piala Eropa 2016, di mana Prancis menjadi tuan rumahnya.
Benzema menolak tuduhan bahwa dirinya melakukan kesalahan, namun ia menghadapi hukuman penjara lima tahun jika dinyatakan bersalah.
Zidane merupakan legenda di timnas Prancis setelah ia memenangi Piala Dunia 1998 dan Piala Eropa 2000 bersama "Les Bleus."
Bagaimanapun, ia dan dukungan Real terhadap Benzema begitu kontras dengan perlakuan yang diterima pemain 28 tahun itu di kampung halamannya.
Benzema terus bermain untuk Real dan menikmati ketajaman terbaiknya musim ini dengan mengoleksi 23 gol dari 24 pertandingan, demikian AFP.
(H-RF)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016