Bagdad/Kirkuk (ANTARA News) - Satu helikopter intai Amerika Serikat "mendarat keras" di Irak utara hari Kamis dan laporan awal menyatakan penyebabnya kerusakan mesin, bukan tembakan musuh, kata tentara dalam pernyataannya. Dua pilot helikopter Angkatan Darat Amerika Serikat OH-58 Kiowa itu cedera dan sudah diungsikan ke sarana perawatan tentara di Kirkuk, tambah pernyataan tersebut. Penduduk di daerah itu menyatakan melihat helikopter tersebut menyambar kawat di selatan kota Kirkuk. Menurut polisi Irak, helikopter itu jatuh di kota Assyria-Mahmud, 85 kilometer selatan kota Kirkuk, Irak utara. Pendaratan keras secara umum menggambarkan pendaratan darurat, tapi bukan kecelakaan, dan kejadian itu dalam penyelidikan, kata pernyataan tersebut. Pemberontak menembak jatuh sembilan helikopter sejak 20 Januari di Irak, menewaskan 28 orang, sebagian besar tentara. Tujuh dari helikopter itu adalah pesawat tentara Amerika Serikat dan dua milik perusahaan swasta keamanan Amerika Serikat. Rangkaian serangan berhasil atas helikopter meningkatkan pertanyaan tentang apakah pemberontak memakai siasat baru, seperti, mengaji pola penerbangan pesawat itu. Komandan Amerika Serikat menyatakan satu sebab mereka percaya bahwa pejuang memusatkan perhatian pada helikopter mencoba meremehkan gerakan pengamanan di Bagdad, yang di mulai bulan lalu. Helikopter terahir Amerika Serikat jatuh di Irak dua peka lalu. Televisi Al-Arabiya melaporkan dengan mengutip keterangan saksi babhwa helikopter itu jatuh di utara Baquba, 60 kilometer utara Bagdad. Tak satu pun awak pesawat itu cedera, kata laporan tersebut. Itu menjadi helikopter kedelapan jatuh di Irak oleh tentara negara adidaya tersebut dalam bulan terahir. Jenderal Amerika Serikat William Caldwell mengatakan bahwa satu helikopter diserang pejuang di utara Bagdad hari Rabu dan terkena peluru serta granat roket. Media Amerika Serikat baru-baru ini melaporkan bahwa pejuang di Irak mengubah siasat mereka untuk meningkatkan serangan roket atas helikopter. Baquba adalah kubu pejuang Sunni. Empat tentara Amerika Serikat tewas dalam dua kejadian di Irak, kata tentara dua pekan lalu, meningkatkan jumlah korban selama Februari menjadi 66 orang. Tiga di antara mereka tewas hari Kamis, saat mengadakan gerakan tempur di propinsi Anbar di Irak barat, kata pernyataan, tanpa merinci. Dalam serangan kedua hari Kamis, satu tentara tewas dan tiga lagi cedera oleh bom jalanan di selatan Bagdad. Ledakan itu menghancurkan kendaraan Humvee mereka pada Kamis pagi di dekat Diwaniyah, 181 kilometer selatan ibukota Irak, Bagdad, kata pernyataan tersebut. Kematian itu menjadikan 3.146 tentara Amerika Serikat tewas di Irak sejak serbuan pimpinan negara adidaya tersebut pada Maret 2003 serbuan, kata hitungan kantor berita Prancis AFP berdasarkan atas angka Pentagon. Anbar merupakan kubu utama pejuang Arab Sunni, yang memerangi balatentara Amerika Serikat dan pemerintah pimpinan Syiah Perdana Menteri Nuri Maliki. Itu merupakan wilayah paling mematikan di Irak bagi balatentara Amerika Serikat. Presiden Amerika Serikat George W Bush mengirim sekitar 4.000 tentara tambahan ke propinsi itu untuk meningkatkan usaha menghancurkan perlawanan tak kenal menyerah pejuan Irak tersebut. Menurut Rauters, kematian itu membuat 3.154 tentara Amerika Serikat tewas di Irak sejak serbuan tahun 2003. Tujuhpuluh tentara tewas pada Februari, demikian rangkuman laporan Reuters dan AFP.(*)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2007