Samarinda (ANTARA News) - KONI Kalimantan Timur mengusulkan dana untuk pembinaan olahraga daerah senilai dua persen dari APBD Provinsi Kaltim setiap tahunnya.
Bidang Organisai KONI Kaltim Budi Iriawan dihubungi dari Samarinda, Jumat, mengatakan usulan dana pembinaan tersebut telah disampaikan kepada panitia khusus (pansus) rancangan peraturan daerah (raperda) keolahragaan DPRD Kaltim.
"KONI dan Dispora Kaltim jadi pendamping pansus, makanya KONI yang bersentuhan langsung dengan atlet dan pelatih memberikan masukan poin yang paling dibenci butuhkan dalam rangka pembinaan olahraga daerah," jelas Budi.
Ia membeberkan bahwa problem utamanya yang dihadapi oleh KONI dalam rangka membina dan mengembangkan olahraga di daerah yakni menyangkut soal dana yang masih tergantung dengan pemerintah daerah.
"Setiap tahunnya kami harus mengajukan usulan kepada pemerintah sesuai dengan program tahunan yang kita buat, namun sayangnya tidak semua usulan dana KONI tersebut bisa terealisasi maksimal, terkadang Pemerintah hanya menyetujui separuh dari usulan KONI, padahal program tersebut dibuat KONI riel sesuai kebutuhan masing-masing cabang olahraga," jelasnya.
Menurut Budi, bila setiap tahunnya ada kejelasan dana untuk olahraga di Kaltim senilai dua persen dari APBD Kaltim, dengan estimasi APBD Kaltim setiap tahunnya dalam kisaran Rp10 Triliun, maka KONI akan mendapatkan dana untuk olahraga senilai Rp200 Miliar setiap tahunnya.
"Dengan dana kurang dari 100 Miliar saja, atlet kita bisa menembus medali SEA GAmes dan Olimpiade, apalagi dengan nilai yang lebih besar, yang pasti akan memudahkan program kerja KONI dalam memaksimalkan para atlet berbakat," kata Budi.
Selain soal dana, Budi menambahkan bahwa KONI juga memberikan masukan kepada Pansus terkait pemanfaatan sarana dan Venue eks PON 2008 yang hingga saat ini belum bisa digunakan secara maksimal.
Persoalan yang dihadapi, karena sarana eks pon tersebut lokasinya cukup jauh dan tidak ada akses pendukung yang mudah dijangkau.
Ia berharap melalui perda olahraga ini, pemerintah punya kepedulian untuk membangunkan akses pendukung, sehingga venus tersebut bisa dimanfaatkan lagi untuk latihan.
" Tak kalah pentingnya kami juga memberikan masukan soal penghargaan kepada pelaku dan pembina olahraga di Kaltim, bukan hanya atlet dan pelatih semata, namun perintis olahraga tersebut juga layak mendapatkan penghargaan," tegas Budi.
Pewarta: Arumanto
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2016