Warga yang tinggal di kawasan-kawasan yang ditertibkan itu kami pindahkan ke rusun-rusun yang ada di Jakarta...rusun hanya diprioritaskan bagi warga yang memiliki KTP DKI.
Jakarta (ANTARA News) - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama yang akrab disapa Ahok mengaku tidak mempermasalahkan apabila ada warga Kalijodo yang melakukan aksi unjuk rasa di Gedung DPRD DKI Jakarta.
"Kalau warga Kalijodo mau demo, ya tidak apa-apa. Boleh-boleh saja. Banyak juga yang menggelar demo. Saya tidak keberatan," kata Basuki di Balai Kota, Jakarta Pusat, Jumat.
Lagi pula, aksi unjuk rasa tersebut tidak akan mengubah keputusan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta untuk menata kawasan Kalijodo.
"Dialog dengan warga tidak akan kami lakukan, karena warga Kalijodo memang sudah menduduki lahan hijau milik negara. Ada atau tidak ada dialog, warga Kalijodo pasti tidak mau ditertibkan. Jadi, lebih baik tidak ada dialog," ujar Ahok.
Meskipun demikian, dia menuturkan pihaknya tidak semata-mata hanya melakukan penertiban dan penataan, warga yang tinggal di kawasan yang ditertibkan itu direlokasi ke rumah susun (rusun) yang telah disiapkan.
"Warga yang tinggal di kawasan-kawasan yang ditertibkan itu kami pindahkan ke rusun-rusun yang ada di Jakarta. Akan tetapi, rusun hanya diprioritaskan bagi warga yang memiliki KTP DKI. Kalau tidak punya KTP DKI, maka kami pulangkan ke kampung halamannya masing-masing," katanya.
Selain itu, ia mengungkapkan Pemprov DKI juga telah mempersiapkan beberapa solusi bagi warga Kalijodo setelah penertiban di kawasan yang kerap dijadikan sebagai tempat lokalisasi itu dilakukan.
"Terutama bagi warga yang punya KTP DKI Jakarta, kami akan kasih kesempatan berdagang. Kami akan serahkan ke PD Pasar Jaya dan Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil Menengah dan Perdagangan (KUMKMP) DKI," ungkap Ahok.
Seperti diketahui, ratusan warga Kalijodo menggelar aksi unjuk rasa di luar Gedung DPRD DKI, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat. Warga meminta agar kawasan tersebut tidak ditertibkan.
Pewarta: Cornea Khairany
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2016