Jakarta (ANTARA News) - Indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Jumat dibuka turun sebesar 34,54 poin seiring dengan bursa saham di kawasan Asia.
IHSG BEI dibuka turun 34,54 poin atau 0,72 persen menjadi 4.744,24. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau LQ45 bergerak melemah 8,51 poin (1,05 persen) menjadi 830,00.
Vice President Research and Analysis Valbury Asia Securities Nico Omer Jonckheere di Jakarta, Jumat mengatakan bahwa bursa saham Amerika Serikat yang bergerak melemah akibat penurunan harga minyak mentah dunia berdampak negatif pada bursa saham di kawasan Asia, termasuk indeks BEI.
"Akhir-akhir ini fluktuasi harga minyak mengakibatkan terjadinya gejolak terhadap indeks saham dunia," katanya.
Ia menambahkan bahwa perekonomian Asia dari mulai Jepang hingga Singapura telah berada di bawah tekanan juga menjadi sentimen negatif bursa saham di kawasan Asia.
Kendati demikian, lanjut dia, kebijakan Bank Indonesia yang menurunkan suku bunga akan berimplikasi positif terhadap investasi di pasar saham.
Pelaku pasar dan bisnis berharap penurunan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI rate) diikuti oleh penurunan suku bunga perbankan sehingga dapat mendukung bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia ke depan.
"Sejumlah data ekonomi Indonesia yang dirilis akhir-akhir ini juga mencerminkan kondisi yang kian stabil, diharapkan dapat mendoroang masuknya dana asing ke Indonesia sehingga membuka peluang pasar saham Indonesia akan lebih atraktif," katanya.
Kepala Riset NH Korindo Securities Indonesia Reza Priyambada menambahkan bahwa pelaku pasar masih optimistis terhadap kondisi di dalam negeri, keputusan penurunan BI rate diharapkan mendukung stimulus pertumbuhan ekonomi.
"Diharapkan kebijakan BI rate itu merangsang perekonomian nasional yang mulai tumbuh," katanya.
Bursa regional, di antaranya indeks Hang Seng turun 112,47 poin (0,58 persen) ke level 19.250,61, dan indeks Nikkei melemah 337,75 poin (2,09 persen) ke level 15.859,05, Straits Times melemah 9,28 poin (0,35 persen) ke posisi 2.648,29.
Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2016