"Dalam ajang London International Model United Nations (LIMUN) 2016 itu mereka akan membahas permasalahan di tingkat global dari berbagai bidang," kata Wakil Rektor III Universitas Islam Indonesia (UII) Abdul Jamil di Yogyakarta, Kamis.
Menurut dia, enam mahasiswa yang tergabung dalam delegasi itu dituntut untuk dapat memberikan solusi terhadap berbagai permasalahan yang dihadapi oleh negara yang diwakilinya.
"Berhubung sebagai duta, delegasi UII harus memahami prinsip kepemimpinan, bagaimana negosiasi dan berdiplomasi serta membangun nilai tawar," kata Jamil.
Ia mengatakan dalam penyelenggaraan LIMUN 2016 itu para delegasi akan dibagi menjadi beberapa komite di bawah naungan PBB maupun NGO (LSM).
Dalam simulasi itu, kata dia, delegasi tidak mewakili negara dari mana dia berasal, melainkan akan mewakili negara lain. Negara-negara yang akan diwakili enam mahasiswa UII adalah Argentina, Cote DIvoire, Guatemala, Myanmar, Senegal, dan Ukraina.
"Sebanyak 1.700 delegasi terpilih dari seluruh dunia akan mengikuti sidang simulasi itu untuk memperebutkan penghargaan di setiap komitenya yakni Best Delegates, Most Outstanding Delegate, Honourable Mentions, dan Best Position Paper," katanya.
Menurut dia, keikutsertaan mahasiswa UII pada ajang itu adalah untuk kedua kalinya setelah keikutsertaan pada penyelenggaraan tahun 2015. Perhatian UII pada ajang itu telah dimulai pada 2015.
Perhatian tersebut kemudian dilanjutkan dengan pendirian UII MUN Association sebagai salah satu organisasi yang dibentuk setelah kepulangan delegasi UII pertama pada LIMUN 2015.
"Keberadaan UII MUN Association bertanggung jawab dalam proses penyeleksian yang dibantu beberapa dosen. Fungsi UII MUN Association di antaranya menyangkut pelatihan delegasi, audiensi pendanaan, dan proses administrasi delegasi," katanya.
Enam mahasiswa UII yang akan mengikuti LIMUN 2016 itu adalah Nazhifah Junia, Kartikya Ishlah, Wahid Rahman, Retyan Sekar Nurani, Muhammad Hafidh, dan Fiqki Rahmawati.
Direktur DPBMKM UII Beni Suranto, yang mengawal program mahasiswa itu, mengatakan memasuki era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) sudah seharusnya standar kompetensi mahasiswa tidak hanya di level nasional tetapi juga internasional.
"Oleh karena itu, UII memberangkatkan mahasiswanya pada ajang internasional tersebut di London. Melalui ajang itu mahasiswa akan dilatih membentuk team work yang bagus," katanya.
Pewarta: Bambang Sutopo Hadi
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016