Taipei (ANTARA News) - Departemen Pertahanan AS memberitahu Kongres bahwa pihaknya berencana menjual rudal seharga 421 juta dolar kepada Taiwan, yang akan membantu meningkatkan pertahanan pulau itu menghadapi China, musuhnya. Penjualan yang diusulkan itu akan termasuk 218 rudal Udara ke Udara Berjarak Mmenengah yang Canggih (AMRAAM), 235 rudal Maverick, serta sukucadang dan peralatan pemeliharaan, kata Badan Kerjasama Pertahanan dan Keamanan dalam satu pernyataan. "Penjualan yang diusulkan itu akan membantu memperkuat keamanan si penerima dan membantu mempertahankan stabilitas politik, perimbangan militer dan kemajuan ekonomi di kawasan itu," kata badan tersebut seperti dikutip AFP. Kehadiran rudal-rudal AMRAAM dan Maverick, satu tindakan yang diyakini akan membuat jengkel Beijing, akan membantu Taiwan memodernisasi angkatan bersenjatanya dan meningkatkan kemampuan pertahanannya menghadapi ancaman udara dan darat, katanya. Rudal-rudal itu akan digunakan untuk mempersenjatai armada F-16 Taiwan, tulang punggung angkatan udaranya. Taiwan untuk pertama kali tahun 2000 membeli dari AS 120 AIM-129, yang memiliki jangkauan tembak 50km dan dilengkapi dengan sistem kendali yang canggih. Tapi pengiriman senjata itu ditunda pada tahn 2003 setelah China memiliki senjata rudal yang memiliki kemampuan yang sama -- rudal-rudal AA-12 buatan Rusia. China berulangkali memprotes AS atas kebijakannya menjual senjata kepada Taiwan, yang Beijing anggap sebagai bagian wilayahnya yang akan disatukan kembali jika perlu dengan kekuatan militer. AS berjanji akan membantu Taiwan dengan persenjataan pertahanan sesuai dengan Undang_undang Hubungan dengan Taiwan kendatipun negara itu mengubah pengakuan politiknya dari Taipei kepada Beijing tahun 1979.(*)

Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2007