"Hari ini kami kumpulkan seluruh kepala desa, lurah, camat, dan kader untuk mendapatkan pembekalan pentingnya pelaksanaan PIN Polio untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat di daerah itu," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bangka Barat, Andri Nurtito di Muntok, Kamis.
Ia mengatakan, advokasi kepada kepala desa, lurah, camat, dan para kader kesehatan tersebut dilaksanakan agar mereka mengetahuai pentingnya kegiatan itu dan mau berperan aktif dalam persiapan pelaksanaan yang semakin mendesak.
Menurut dia, advokasi dan sosialisasi yang digelar sehari tersebut dimaksudkan untuk mengajak seluruh elemen masyarakat Kabupaten Bangka Barat untuk secara aktif terlibat dalam mensukseskan terselenggaranya Pekan Imunisasi Nasional Polio tahun 2016.
"Jadi mereka kami libatkan agar mau menyosialisasikan sekaligus mengajak warganya untuk datang ke pos PIN terdekat dan mendapatkan imunisasi," katanya.
Selain melalui aparat dan perangkat desa, pihaknya juha menugaskan para kepala Puskesmas dan jajaran dibawahnya baik Posyandu, Polindes dan Poskesdes untuk meningkatkan sosialisasi hingga ke dusun-dusun.
"Peran mereka sangat kami harapkan agar seluruh sasaran yaitu anak hingga usia 59 bulan bisa diimunisasi mengingat bahaya yang bisa ditimbulkan dari penyakit menular tersebut," kata dia.
Menurut dia, partisipasi aktif semua elemen pada pelaksanaan PIN Polio sangat diharapkan agar petugas dapat menjangkau lebih banyak sasaran sekaligus mengurangi resiko penularan virus polio dan memastikan tingkat kekebalan atau imunitasi terhadap polio secara optimal.
Menurut Kepala Bidang Pembinaan Masyarakat dan Promosi Kesehatan Dinkes Bangka Barat, Achmad Nursyandi sampai saat ini di daerah itu belum ditemukan kasus polio.
"Untuk mempertahankan tren positif tersebut kamo berharap seluruh elemen bergerak bersama dan bekerja sama sehingga derajat kesehatan masyarakat Bangka Barat semakin meningkat," kata dia.
Pewarta: Donatus DP
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2016