Pontianak (ANTARA News) - Anggota Komisi XI DPR RI Michael Jeno menyarankan bupati yang baru dilantik di Provinsi Kalimantan Barat untuk tidak mengandalkan anggaran daerah dalam membangun.
"Salah satunya dengan memanfaatkan lembaga pembiayaan seperti SMI (Sarana Multi Infrastruktur)," kata Michael Jeno di Pontianak, Kamis.
Menurut dia, di sejumlah daerah, ada yang sudah memanfaatkan BUMN tersebut. Misalnya di Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara. "Kalau melihat dari pembiayaan yang disetujui, banyak di Sulawesi, salah satunya di Konawe," ujar dia.
Ia menambahkan, PT SMI telah mendapat persetujuan penyertaan modal negara (PMN) sebesar Rp2 triliun. "Ini harus dimanfaatkan," katanya menegaskan.
Dengan anggaran daerah yang terbatas, tentu saja kepala daerah harus kreatif mencari sumber-sumber lain yang memungkinkan. Ia mencontohkan pinjaman dari SMI dapat digunakan untuk membiayai pengembangan PDAM atau pembuatan bank sampah.
"Bagaimana cara pengembaliannya, itu semua bisa dihitung dan dapat didukung oleh anggaran daerah. Idealnya untuk pelayanan publik di perkotaan, alokasi yang semula untuk perkotaan dialihkan ke perdesaan," ujar dia.
Ia menilai, langkah tersebut juga menjadi solusi untuk mengurangi ketimpangan antara perkotaan dan perdesaan.
Sejak dibentuk oleh pemerintah pada tahun 2009 lalu, hingga saat ini SMI telah bergabung dalam sindikasi pembiayaan bidang infrastruktur baik sindikasi lokal maupun lembaga keuangan internasional yang totalnya mencapai Rp46,2 triliun.
Enam kepala daerah dilantik Gubernur Kalbar Cornelis di Balai Petitih, Pontianak, Rabu (17/2).
Pewarta: Teguh Imam Wibowo
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016