Port Dickson, Malaysia (ANTARA News)- Panglima Angkatan Bersenjata Inggris, Jenderal Sir Richard Dannatt, pada Kamis mengatakan bahwa pasukan Inggris akan tetap di Irak sampai misi mereka selesai, kendatipun adanya rencana penarikan 1.600 tentara.
Perdana Menteri (PM) Inggris, Tony Blair, pada pekan lalu mengumumkan bahwa jumlah pasukan Inggris di Irak akan dikurangi dari 7.100 menjadi 5.500 personel dalam beberapa bulan mendatang, demikian AFP.
Dannatt, yang sedang melakukan kunjungan resmi ke Malaysia, mengatakan bahwa rencana itu akan diteruskan, tapi belum ditetapkan jadwal pasti bagi penarikan seluruh pasukan.
"Kami akan melaksanakan rencana pemerintah itu, dan seperti yang diumumkan di London, kami akan menarik pertama 1.500 atau sekitar itu dalam dua atau tiga bulan ke depan," kata Dannatt kepada wartawan.
Ia menimpali, "Kami akan tetap di sana sampai kami merampungkan missi kami, mungkin untuk beberapa waktu."
Blair mengatakan, penarikan selanjutnya mungkin akan mengurangi pasukan Inggris kurang dari 5.000 tentara, tapi pasukan Inggris tetap berada di sekitar kota Basra, Irak selatan, sampai 2009.
Dannatt di Malaysia menyaksikan satu parade perayaan Hari Angkatan Bersenjata negeri itu, dan menyerahkan satu bendera Inggris kepada timpalannya dari Malaysia, Jenderal Muhammed Ismail Jamaluddin.
Pasukan Inggris dan seorang pejabat Malaysia menaikkan bendera itu di negara bagian Selangor, Malaysia barat pada 9 September 1945, setelah pasukan pendudukan Jepang di Malaya menyerah pada akhir Perang Dunia II.
Malaysia, bekas koloni Inggris, menyerahkan bendera itu kepada Inggris tahun 2005.
"Ini adalah satu bendera paling bersejarah dan agaknya tempatnya pantas di negara ini dalam penjagaan pihak berwenang Malaysia," kata Dannatt. (*)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007