Makassar (ANTARA News) - Pemerintah Kota Makassar akan menggelar beberapa kegiatan untuk menyambut Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) yang akan di pusatkan di kota ini.
"Seperti yang disampaikan oleh Bapak Wali Kota sebelumnya jika peringatan HPSN ini akan di pusatkan di Makassar dan kita sudah siap akan hal itu," ujar Kabag Humas Makassar Firman Pagarra di Makassar, Kamis.
Dia mengatakan, beberapa kegiatan yang akan dilaksanakannya dalam memperingati HPSN diantaranya menggelar kerja bakti massal pada 21 Februari dengan melibatkan seluruh kecamatan di kota ini.
"Setiap kecamatan melakukan kerja bakti di wilayah masing-masing dan ini akan serentak dilaksanakan pada tanggal 21 Februari itu," terang Firman.
Rangkaian kegiatan HPSN kembali digelar pada 3 Maret nanti. Wakil Presiden Jusuf Kalla dan beberapa menteri kabinetnya, gubernur se-Indonesia dan wali kota/bupati se-Sulsel dijadwalkan akan hadir.
Kunjungan Wapres JK juga untuk meninjau pengelolaan sampah di Makassar. Kunjungan terkait percontohan Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa).
Sebelumnya, Direktur Yayasan Peduli Negeri Saharuddin mengatakan, peringatan Hari Peduli Sampah Nasional akan dipusatkan di Makassar. Makassar dipilih karena dinilai pengelolaan sampahnya baik.
"Hari Peduli Sampah Nasional dipicu oleh tragedi longsor sampah di Leuwigajah, Jawa Barat, pada 21 Februari 2005 silam," katanya.
Koordinator percepatan bank sampah, Mukhtar Tahir mengatakan, Makassar memiliki 205 bank sampah berkualitas. Artinya, bank sampah mandiri. Targetnya 330 bank sampah. Pemkot berupaya mewujudkan pada pertengahan 2016.
Dia mengaku, usaha-usaha termasuk bank sampah yang mengajukan permohonan IUMK sebanyak 963 usaha. Rinciannya, 474 IUMK disetujui, 487 IUMK terproses dan 2 IUMK ditolak.
"Jadi, sesuai instruksi wali kota, 963 IUMK ini harus terproses sebelum Hari Peduli Sampah Nasional," katanya.
Sementara itu Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto mengatakan, kerja bakti akbar yang akan dilaksanakannya itu dengan menggandeng beberapa instansi serta lembaga lainnya dan berbaur dengan masyarakat.
Danny sapaan akrab wali kota mengatakan, perubahan paradigma masyarakat sangat penting dilakukan agar dalam kesehariannya itu bisa mengakar budaya hidup bersih.
"Jangan berpikir karena Piala Adipura sudah kita raih, maka pekerjaan kita selesai. Sama sekali bukan piala itu yang jadi esensi. Berapa pun banyaknya adipura yang kita koleksi, tidak akan punya arti jika masih banyak warga kita yang tidak peduli sampah. Budaya bersih harus tercipta di kota kita ini," katanya.
Dia mengatakan, Makassar akan menjadi tuan rumah pada hari peduli sampah nasional dan tentunya, wali kota ingin membuktikan kepada semua pihak jika pilihan itu sudah tepat.
"Momentum di tunjuknya Makassar sebagai tuan rumah hari peduli sampah nasional tentu sebuah apresiasi buat kita di Makassar. Tapi saya tidak ingin ini hanya berbuah seremoni semata. Momentum ini harus memiliki arti bagi Makassar dalam menyikapi sampah-sampah yang kita hasilkan setiap harinya," lanjutnya.
Pewarta: Muh Hasanuddin
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2016