Jakarta (ANTARA News) - Pengurus Besar Persatuan Angkat Besi dan Berat Seluruh Indonesia (PB PABBSI) di bawah pimpinan Rosan P Roeslani fokus pada regenerasi atlet dan tidak terus mengandalkan atlet yang selama ini menjadi tulang punggung Indonesia pada kejuaraan internasional.
"Pencapaian Pak Adang (ketua sebelumnya) sangat luar biasa. Tapi proses regenerasi harus dilakukan. Tidak selamanya kita akan mengandalkan atlet yang ada saat ini," kata Rosan P Roeslani usai dilantik oleh Ketua Umum KONI Tono Suratman di Kantor KONI Senayan, Jakarta, Rabu.
Salah satu usaha untuk melakukan regenerasi, kata dia, dengan memperbanyak kejuaraan untuk level junior dan remaja. Kejuaraan tersebut akan dilakukan secara merata di seluruh Indonesia. Hal ini dilakukan agar atlet potensial dari daerah bisa terakomodir.
Selain memperbanyak kejuaraan, pihaknya juga sudah mempersiapkan program jangka panjang. Tidak hanya masalah regenerasi namun berkaitan juga dengan semua pendukungnya mulai dari sports science, nutrisi, kualitas pelatih hingga lokasi latihan yang representatif.
"Program sudah kami siapkan hingga 2020. Saat ini tinggal menjalankan. Yang jelas kami telah menyiapkan tim pendukung yang akan menjalankan program yang telah ada," kata Ketua Umum Kamar Dagang Indonesia (Kadin) itu.
Dalam program yang telah dibuat, Rosan menjelaskan persiapan SEA Games 2017 dan Asian Games 2018 juga sudah berada di dalamnya. Atlet yang dipersiapkan untuk dua kejuaraan tersebut akan langsung menjalani pemusatan latihan nasional (pelatnas)
Guna mendukung pelatnas termasuk untuk Olimpiade, PB PABBSI melakukan renovasi besar-besaran lokasi latihan yang berada dikompleks Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK) Senayan, Jakarta.
"Memang benar. Pembaruan lokasi latihan memang kami lakukan. Semuanya menggunakan dana sendiri. Kami ingin memberikan kenyamanan pada semua atlet yang menjalani pelatnas," kata Rosan menegaskan.
Lokasi latihan yang baru saja direnovasi saat ini digunakan untuk berlatih bagi atlet yang dipersiapkan untuk turun di Olimpiade 2016 di Rio de Janeiro, Brasil. Eko Yuli Irawan dan kawan-kawan diharapkan dapat berlatih dengan nyaman.
Meski kompleks Stadion Utama Gelora Bung Karno akan direnovasi untuk Asian Games 2018, atlet angkat besi untuk Olimpiade tetap bisa berlatih di kompleks stadion terbesar di Indonesia itu. Hal itu dilakukan agar atlet tetap dalam kondisi terbaik.
"Tidak mungkin kami memindahkan lokasi latihan. Olimpiade sudah dekat," katanya.
Angkat besi telah meloloskan tujuh atlet ke Olimpiade 2016 yang terdiri dari lima atlet putra dan dua atlet putri. Hanya saja untuk nama-nama atlet yang akan diberangkatkan ke Brasil belum ditentukan dan masih menunggu hingga Juni mendatang.
Pewarta: Bayu Kuncahyo
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2016