Jakarta (ANTARA News) - Menteri Koordinator bidang Politik Hukum dan Keamanan Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan aparat keamanan sudah mengantisipasi berbagai kemungkinan aksi terorisme, termasuk teror dengan sianida.
"Segala macam bentuk ancaman itu sudah kita hitung dan kita sudah siap menghadapi kemungkinan-kemungkinan," kata Luhut di Jakarta, Selasa, usai melaporkan berbagai masalah politik dan keamanan kepada Wakil Presiden Jusuf Kalla.
Dia mengatakan bisa saja ada pola terorisme seperti yang dilaporkan di Surabaya dengan sianida, namun kemungkinan itu sudah diantisipasi.
Sebelumnya Kapolri Jenderal Pol Badrodin Haiti menginstruksikan polisi selalu waspada dan berhati-hati dalam bertugas karena ada ancaman dari teroris yang terinspirasi kasus kematian Wayan Mirna Salihin yang diracun dengan sianida.
"Saya sudah instruksikan kepada seluruh jajaran untuk selalu waspada dalam melaksanakan tugas," kata Badrodin.
Dia mengatakan ada informasi dari intelijen yang mengendus rencana teroris untuk beraksi dengan mengirimkan makanan bercampur sianida kepada anggota Polri.
Menurut Badrodin, polisi adalah target operasi para teroris yang akan melakukan segala cara untuk membunuh polisi.
"Bisa saja (terinspirasi kasus Mirna). Makanya saya katakan ancaman terhadap anggota Polri itu bisa dengan bom, penembakan atau pakai racun," kata Badrodin.
Dia meminta seluruh polisi waspada saat makan di warung atau restoran atau saat mendapat sesuatu oleh orang yang tidak dikenal. "Ancaman teror ini ditujukan untuk Polri termasuk pejabat Polri," tegas Badrodin.
Pewarta: Desi Purnamawati
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2016