Moskow (ANTARA News) - Rusia bisa menolak memberi izin masuk dan menghadang seluruh kendaraan pengangkut Ukraina yang melewati Rusia, kata Perdana Menteri Rusia Dmitry Medvedev pada Senin (15/2) menanggapi pengumuman Kabinet Ukraina untuk memblokir kendaraan-kendaraan kargo Rusia.
"Tindakan balasan telah diberlakukan guna mendesak pihak Ukraina mengatasi keadaan. Wewenang pengawasan tambahan sekarang akan diterapkan bagi semua jenis angkutan yang datang dari wilayah Ukraina," kata Medvedev dalam satu pertemuan dengan semua deputinya.
Selama pertemuan, Wakil Perdana Menteri Arkady Dvorkovich mengatakan bahwa pihak Ukraina telah membebaskan beberapa truk dari wilayahnya setelah konsultasi yang melibatkan Kementerian Luar Negeri dan Transportasi Rusia.
"Tapi hari ini ... pihak Ukraina secara resmi telah memutuskan untuk menghentikan gerakan truk-truk Rusia di wilayah Ukraina," kata Dvorkovich sebagaimana diwartakan oleh kantor berita Xinhua.
Kementerian Transportasi Rusia pada Minggu (14/2) mulai menolak mengizinkan masuk truk-truk barang yang terdaftar di Ukraina dan sejauh ini telah menghalangi 161 truk Ukraina di persinggahan di wilayah Rusia, kata kementerian itu dalam satu pernyataan pada Senin.
Kementerian menambahkan bahwa kebijakan itu tak diberlakukan bagi kendaraan kargo Ukraina yang singgah di Rusia dalam perjalanan ke Kazakhstan.
Kementerian juga mencatat bahwa beberapa kelompok orang mulai 11 Februari telah menghalangi lebih dari 100 truk Rusia yang membawa barang ke Uni Eropa di berbagai wilayah Ukraina, sementara 500 truk lain yang kembali dari Uni Eropa tidak diberi izin untuk memasuki Ukraina.
Pemerintah Ukraina tidak melakukan tindakan apa pun untuk menghentikan pemblokiran tersebut, kata kementerian itu.
Menurut kementerian, situasinya diperumit oleh kenyataan bahwa Rusia dan Polandia telah gagal mencapai kesepakatan baru di tempat persinggahan kendaraan kargo, yang menyisakan hanya dua rute antara Eropa dan Rusia, melalui Ukraina atau Lithuania dengan feri.
Juru Bicara Kremlin Dmitry Peskov pada Senin juga mengatakan larangan singgah bagi truk-truk Rusia yang melalui wilayah Ukraina bertentangan dengan norma hukum internasional.
"Kami secara seksama mengikuti perkembangan situasi dan beranjak dari fakta bahwa Kementerian Transportasi melakukan tindakan aktif untuk mengurai situasi ini ... tindakan tanggap yang memadai akan dijalankan jika perkembangannya tidak baik," kata Peskov.
Hubungan antara kedua negara itu memburuk setelah Presiden Ukraina yang pro-Rusia dipaksa mundur oleh demonstrasi pro-Barat dan Rusia mencaplok Semenanjung Krimea dari Ukraina.
Rusia telah melakukan serangkaian langkah pembatasan terhadap Ukraina, termasuk pembekuan kesepakatan perdagangan bebas Rusia-Ukraina sebagai reaksi atas tindakan Kiev bergabung dalam zona perdagangan bebas dengan Uni Eropa.
Moskow juga telah memberlakukan larangan impor total produk pertanian dari Ukraina sejak 1 Januari.
Sementara Kiev telah membatalkan bea impor preferensial pada sejumlah barang Rusia dan memberlakukan embargo atas sebagian produk buatan Rusia.(Uu.C003)
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2016