Sementara kelompok 45 saham unggulan atau LQ45 bergerak menguat 0,40 persen menjadi 834,42.
Kepala Riset NH Korindo Securities Indonesia Reza Priyambada mengatakan penguatan indeks BEI berlanjut karena sebagian pelaku pasar mengapresiasi data neraca perdagangan Indonesia periode Januari yang surplus 50 juta dolar AS setelah mencatatkan defisit pada bulan sebelumnya.
"Pelaku pasar cukup optimis terhadap pemulihan ekonomi domestik, situasi itu akan menjaga nilai tukar rupiah serta aliran dana asing yang masuk ke pasar saham domestik sehingga potensi IHSG melanjutkan penguatan cukup terbuka," katanya.
Ia menambahkan harga minyak mentah dunia yang cenderung menguat, dengan harga WTI Crude naik 4,21 persen ke level 30,68 dolar AS per barel dan Brent Crude naik 3,32 persen menjadi 34,50 dolar AS per barel, juga menjadi salah satu penopang bursa saham domestik.
Sebagian pelaku pasar memanfaatkan situasi itu untuk mengakumulasi saham-saham sektor energi.
Analis First Asia Research David Sutyanto menambahkan fokus pelaku pasar di dalam negeri selanjutnya akan tertuju pada Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia pertengahan pekan ini.
"Pasar berspekulasi Bank Indonesia akan menurunkan kembali tingkat suku bunga acuan (BI Rate) sebesar 25 basis poin," katanya.
Sementara di tingkat regional, indeks Hang Seng naik 257,68 poin (1,36 persen) ke level 19.175,82; indeks Nikkei menguat 99,23 poin (0,62 persen) ke level 16.121,81; dan Straits Times menguat 5,30 poin (0,20 persen) ke posisi 2.612,41.
Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2016