"Atas kejadian ini baik sebagai panitia maupun secara pribadi keberatan dan melaporkan kejadian ini ke pihak kepolisian," kata Sri Syahril saat ditemui di Polsek Ujung Pandang Makassar, Sulsel.
Ia menjelaskan, dirinya sudah menjalani visum dan langsung membawa hasil visum dan melapor di Mapolsekta Ujung Pandang.
"Saya selaku pribadi atau dalam hal ini ketua panitia turnamen yang digagas Forum Bersama (Forbes) Wartawan Olahraga Makassar ini sangat menyesalkan atas tindakan tidak terpuji oknum suporter Perseka Bosowa bernama Asri Razak," ujarnya.
Pemukulan ini berawal dari protes keras yang dilakukan Pelatih Perseka Bosowa Bahar Muharram terhadap wasit. Mantan pemain PSM itu tidak terima keputusan wasit yang tidak memberikan penalti. Bahar menganggap bola mengenai tangan salah satu pemain PS Bososwa Semen di kotak penalti, dan seharusnya Perseka dapat hadiah penalti.
Melihat intimidasi Pelatih Perseka terhadap wasit Ahmad Tuharea, Ketua Panitia SSL U-21 Sri Syahril mencoba menenangkan Bahar Muharram dengan mengajaknya kembali ke bens pemain demi menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.
Kendati demikian, Bahar sama sekali mengabaikan dan terus melakuakn provokasi. Bukan hanya itu, nada suaranya juga semakin tinggi, sehingga pemain dan suporter Perseka Bosowa terprovokasi, dan langsung mengerumuni dan melakukan pemukulan ketua panitia SSL U-21 Sri Syahril.
Meski pemain bisa ditenangkan, namun suporter Perseka tetap mengamuk dan melakukan pengeroyokan terhadap Ketua Panitia SSL U-21 Sri Syahril. Atas kejadian ini, Sri Syahril mengalami luka memar di bagian wajah.
Dirinya juga mengaku begitu kecewa dengan sosok Bahar Muharram yang tidak lain salah satu legenda PSM yang seharusnya memberikan contoh kepada pemain-pemain muda.
"Sikap ini tidak mencerminkan sosok legenda. Apalagi tujuan kita dari wartawan olahraga Makassar menggelar turnamen ini untuk mencari bibit pemain untuk bergabung dalam PSM U-21 dan senior," ujarnya.
Pewarta: Abd Kadir
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2016