Kolombo (ANTARA News) - Pertempuran baru meletus di Sri Lanka utara dan timur menewaskan sedikitnya 21 orang, sementara sebuah kapal yang diyakini mengangkut perangkat keras militer untuk pemberontak diledakkan di lepas pantai selatan negara itu, kata seorang jurubicara militer, Rabu. Sedikitnya 18 pemberontak tewas ketika dua kapal dihancurkan Selasa malam di lepas pantai daerah Pulmoddal, 360 kilometer sebelah timurlaut Kolombo, ibukota Sri Lanka, kata jurubicara militer Mayor S. Rajapakse. Dua pelaut cedera dalam insiden itu, katanya dikutip Kantor Berita Jerman DPA. Rabu pagi, sebuah kapal yang diyakini membawa perangkat keras bagi pemberontak Tamil ditenggelamkan di lepas pantai selatan, kata jurubicara tersebut. Kapal yang terlihat 180 mil laut di lepas pantai selatan Matara itu ditembaki oleh angkatan laut Sri Lanka setelah mengabaikan perintah untuk berhenti. "Ada tembakan balasan dari kapal itu dan mereka diyakini sedang mengangkut senjata bagi LTTE (Macan Pembebasan Tamil Eelam)," katanya. Rajapakse menambahkan, sejumlah ledakan terlihat di kapal itu setelah terkena serangan bom angkatan laut, sehingga muncul dugaan bahwa kapal itu juga mengangkut peledak. Angkatan laut selama empat tahun terakhir telah menghancurkan sedikitnya lima kapal yang mengangkut perangkat keras militer bagi pemberontak. Sementara itu, tiga pemberontak lagi tewas dalam bentrokan dengan pasukan komando Satuan Tugas Khusus Kepolisian (STF) di Kallady, Batticaloa, 250 kiometer sebelah timur Kolombo pada Rabu pagi. STF menemukan sebuah senapan otomatis T-56, empat majalah, sebuah ranjau dan empat granat tangan setelah serangan itu. Bentrokan itu terjadi sehari setelah pemberontak melancarkan serangan mortir ke arah sekelompok diplomat yang mengunjungi wilayah timur Sri Lanka, yang mencederai Duta Besar Italia Pio Mariani dan 11 orang lain.(*)
Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2007