Ada gedung kantor, rumah dan sekolah yang yang rusak, tetapi hanya retak-retak. Tidak ada kerusakan serius
Kupang (ANTARA News) - Penjabat Bupati Sumba Barat, Paulus SK Linu mengatakan, tidak ada kerusakan serius akibat gempa berkekuatan 6,6 skala Ricter (SR) pada Jumat (12/2).
"Kami sudah selesai melakukan pendataan. Ada gedung kantor, rumah dan sekolah yang yang rusak, tetapi hanya retak-retak. Tidak ada kerusakan serius," kata Paul SK Linu kepada Antara melalui telepon dari Sumba Barat, Senin.
Begitupun infrastruktur pertanian, hanya mengalami kerusakan pada jaringan irigasi sepanjang kurang dari 30 meter, kata Kepala Inspektorat Provinsi NTT itu.
Dia menambahkan, saat ini masyarakat masih tetap diminta untuk waspada karena gempa masih saja terus terjadi di daerah itu.
Bahkan pemerintah daerah telah membuka posko untuk mengantisipasi gempa susulan yang lebih kuat.
"Kita sudah membuka posko bersama untuk antisipasi. Masyarakat yang ingin mendapatkan informasi bisa juga langsung ke posko," tuturnya.
Aktivitas sesar
Pelaksana Tugas Kepala BMKG, Stasiun Geofisika Klas 1 Kupang, Ikhsan mengatakan gempa bumi yang terjadi di Sumba Barat karena adanya aktivitas sesar naik (thrust fault).
"Gempa yang terjadi di Sumba Barat itu terjadi pada kedalaman 10 kilometer di atas permukaan laut itu, karena ada aktivitas sesar naik di lokasi terjadinya gempa itu," ucapnya
Sesar naik adalah sesar di mana salah satu blok batuan bergeser ke arah atas dan blok bagian lainnya bergeser ke arah bawah di sepanjang bidang sesarnya.
Artinya terjadi sedikit pergeseran permukaan laut yang terjadi pada saat gempa bumi yang terjadi di titik koordinat 9,77 lintang selatan dan 119,34 bujur timur pada jarak 14 km arah baratdaya Sumba Barat.
Pewarta: Bernadus Tokan
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2016