Surabaya (ANTARA News) - Pembangunan kawasan industri yang menggunakan konsep integrasi infrastruktur efektif meningkatkan efisiensi dan memangkas biaya logistik hingga 20 persen, kata Menteri Perindustrian Saleh Husin saat mengunjungi kawasan industri Java Integrated Industrial Port and Estate (JIIPE) di Gresik, Jawa Timur, Minggu.
"Industri yang masuk ke kawasan akan diuntungkan dengan fasilitas yang mendukung produksi dan sekaligus memangkas cost dalam jangka panjang. Ini magnet yang kuat bagi pabrik dan perusahaan," kata Saleh.
JIIPE, yang mengintegrasikan pelabuhan, jaringan kereta dan jalan tol terletak berdiri di atas lahan seluas 2.933 hektare dengan penyerapan investasi saat ini sebesar 500 juta dollar AS dari estimasi total penyerapan penanaman modal Rp50 triliun.
Dari sisi pasokan energi, JIIPE berencana membangun tiga pembangkit listrik terdiri dari PLTG 15 MW, PLTG 500 MW dan PLTB (batubara) 660 MW.
Masing-masing pembangkit akan mulai beroperasi kuartal I 2017, kuartal IV 2018 dan kuartal IV 2020.
Saleh mengungkapkan, saat ini telah terserap 3000 tenaga kerja pada tahap konstruksi dan setelah beroperasi penuh, JIIPE akan menyerap 100 ribu tenaga kerja.
Menurut Presiden Direktur PT AKR Haryanto Adikoesoemo industri yang akan dikembangkan antara lain industri berat, industri berbasis CPO, industri menengah, ringan hingga otomotif.
"Sekarang sudah ada dua industri yang membangun konstruksi pabrik di sini, Clariant yaitu perusahaan kimia asal Jerman dan Unichem di bidang garam serta ada dua lagi akan masuk di tahun ini. Pelabuhan juga sudah digunakan untuk bongkar muat pupuk," terangnya.
Kerja sama dengan Pelindo III, imbuhnya, memberikan manfaat bagi industri yang berada di kawasan JIIPE, yaitu mendapat fasilitas infrastruktur, penghematan biaya produksi dan kemudahan perizinan.
Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2016