Deputy Manager Hukum-Humas PLN Wilayah Bangka Belitung, Agus Yuswanta di Pangkalpinang, Minggu, mengatakan saat bencana banjir terjadi sekitar 270 gardu padam, 30 tiang roboh dan lima tiang miring diterjang banjir.
"Akibatnya, sekitar 32 ribu pelanggan PLN Bangka dihentikan aliran listriknya untuk keamanan dan keselamatan warga. Wilayah yang paling banyak mengalami kerusakan adalah di Pangkalpinang, Toboali dan Muntok," katanya.
Dikatakannya, pemulihan jaringan listrik tersebut dilakukan secara bertahap mulai Rabu (10/2) yang diawali dengan menormalkan pasokan listrik di tempat-tempat yang vital seperti rumah sakit, tempat pengungsian dan bandara.
"Kami menurunkan 122 petugas secara 24 jam untuk memulihkan kondisi tersebut. Alhamdulillah dalam waktu empat hari kami bisa menyalakan semua."
"Kendala yang dialami dalam memulihkan jaringan listrik ini adalah banyaknya gardu dan tiang PLN yang terisolir, namun kendala itu bukan halangan. Petugas PLN tetap menembus lokasi yang terkena banjir untuk memastikan listrik aman untuk dinyalakan," katanya.
Agus mengatakan, pemulihan jaringan listrik yang terakhir dilakukan dengan menyalakan tiga gardu terakhir di lokasi terisolir pada Sabtu (13/2) pukul 19.35 WIB di Lampur dan Kerakas, Kecamatan Sungai Selan.
"Jaringan listrik dinyalakan ketika PLN telah memastikan jaringan dan warga dipasok jaringan tersebut tidak terendam banjir."
Pewarta: Ahmadi
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2016